HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Prancis berencana akan mengakui kedaulatan Palestina. Hal itu langsung disampaikan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (9/4/2025).
“Kami harus bergerak menuju pengakuan, dan kita akan melakukannya dalam beberapa bulan mendatang,” kata Macron seperti dikutip dari AFP, dari kumparan, Jumat (11/4/2025).
“Tujuan kami adalah untuk memimpin konferensi ini dengan Arab Saudi pada bulan Juni, di mana kita dapat menyelesaikan gerakan pengakuan bersama ini dengan beberapa pihak,” tambah dia.
Baca Juga : Mentan Amran Serius Membahas Pangan Untuk Rakyat Palestina
Macron memastikan, pengakuan terhadap Palestina tidak akan membuat mereka meninggalkan Israel. Dia bahkan menegaskan, Prancis tetap mendukung penuh keberadaan negara Israel.
Prancis merupakan salah satu negara Eropa yang memperjuangkan two state solution sebagai jalan keluar konflik Palestina-Israel. Termasuk ketika perang Gaza pecah.
Respons Palestina
Rencana tersebut direspons positif oleh Otoritas Palestina. Menlu Palestina Varsen Aghabekian Shahin menegaskan tindakan Prancis adalah bentuk dukungan terhadap hak-hak negaranya.
Baca Juga : Deng Ical Sambut Baik Deklarasi New York yang Dukung Berdirinya Negara Palestina
“Ini akan menjadi langkah ke arah yang benar sejalan dengan perlindungan hak-hak rakyat Palestina dan two state solution,”ucap Shahin.
Hamas Sambut Baik
Hamas menyebut sikap Prancis merupakan langkah penting.
Baca Juga : Kyai Cholil Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Kirim Bantuan Beras untuk Palestina
“Kami menyambut baik pernyataan yang dibuat oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenai kesiapan negaranya untuk mengakui Negara Palestina,” kata pejabat Hamas Mahmud Mardawi kepada AFP, Kamis (10/4/2025).
Ia menyebut, pengumuman tersebut sebagai “langkah penting yang, jika dilaksanakan, akan menjadi perubahan positif dalam posisi internasional terhadap hak-hak nasional yang sah dari rakyat Palestina kami.”
Mardawi mengatakan langkah Prancis penting karena merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto.
Baca Juga : 10 Ribu Ton Bantuan Beras Dikirim ke Palestima, Mentan Amran: Arahan Bapak Presiden
“Prancis, sebagai negara dengan pengaruh politik dan anggota tetap Dewan Keamanan (PBB), memiliki kemampuan untuk memengaruhi jalannya solusi yang adil dan mendorong diakhirinya pendudukan dan tercapainya aspirasi rakyat Palestina,” kata Mardawi.
Ia mengatakan aspirasi tersebut adalah “kebebasan, kemerdekaan, dan pendirian negara mereka di tanah mereka, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya”.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
