Logo Harian.news

“Presiden Berpihak”, PDIP Gamblang Sebut Prabowo-Gibran adalah Cermin Jokowi 3 Periode

Editor : Rasdianah Kamis, 25 Januari 2024 18:02
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ). Foto:Twitter@setkabgoid
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ). Foto:Twitter@setkabgoid

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto secara gamblang mengatakan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut kepala negara boleh berkampanye dan berpihak sebagai bukti paslon 02 Prabowo-Gibran merupakan cerminan Jokowi 3 periode.

“Apa yang disampaikan Pak Jokowi akhirnya membuktikan bahwa pasangan Prabowo-Gibran merupakan cermin Jokowi tiga Periode yang selama ini ditolak oleh PDI Perjuangan bersama seluruh kelompok pro-demokrasi, para budayawan, cendekiawan, dan juga kekuatan yang berjuang menjaga konstitusi,” kata Hasto kepada wartawan, dikutip dari kumparan Kamis (25/1/2024).

Hasto menyebut pernyataan Jokowi selain melanggar etika politik, juga melanggar pranata kehidupan bernegara yang baik. Menurutnya, Jokowi turun gunung hanyalah bertujuan untuk ambisi kekuasaan.

Baca Juga : KPK Temukan Dokumen dalam Mobil Harun Masiku yang Terparkir 2 Tahun

“Bayangkan saja, Pak Jokowi ini sudah menjabat presiden dua periode, dan konstitusi melarang perpanjangan jabatan. Dengan ketegasan Pak Jokowi untuk ikut kampanye, artinya menjadi manifestasi tidak langsung dari ambisi kekuasaan tiga periode,” ujarnya lagi.

“Publik kini mempersoalkan kembali berbagai rekayasa hukum yang dilakukan di MK untuk meloloskan Gibran,” tambah Hasto.

Menurutnya, ambisi 3 periode membuat rakyat memahami mengapa Jokowi sampai membuntuti kampanye capres 03 Ganjar Pranowo, khususnya di Jateng, Jatim, Lampung, dan NTT.

Baca Juga : Bamsoet: Kabinet Prabowo-Gibran akan Diisi 44 Kementerian

“Sebab Ganjar Pranowo itu Presiden rakyat, dekat dengan wong cilik, memiliki program rakyat miskin yang diterima luas, dan menampilkan model kepemimpinan yang menyatu dengan rakyat, ditambah ketegasan Prof Mahfud MD. Itulah yang ditakutkan dari Ganjar-Mahfud, sampai lebih sepertiga pengusaha penyumbang perekonomian nasional pun dikerahkan untuk dukung Paslon 02,” kata Hasto.

Dia pun menyoroti pernyataan Jokowi disampaikan saat berada di samping Menhan yang juga capres Prabowo Subianto dan Jajaran TNI juga sangat tidak elok.

“TNI adalah kekuatan pertahanan yang seharusnya netral. Namun hal tersebut justru mengungkapkan motif sepertinya ingin melibatkan TNI, setidaknya secara psikologis,” ujar Hasto.

Baca Juga : Strategi DIA Sejahterakan Petani Sulsel, Maksimalkan Zona Surplus hingga Perkuat Hirilisasi

“Jadi akhirnya terjawab mengapa banyak intimidasi. Ganjar-Mahfud dikepung dari seluruh lini, meski kami meyakinan kekuatan rakyat tidak bisa dibendung dan akan menjadi perlawanan terhadap kesewenang-wenangan yang terjadi,” kata dia.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news atau Whatsapp 081243114943

Follow Social Media Kami

KomentarAnda