HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Puasa Syawal, merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan. Melaksanakan puasa ini selama enam hari di bulan Syawal setelah Idulfitri dianggap sebagai bentuk syukur atas nikmat Ramadan yang telah dilalui.
Keutamaan puasa Syawal sangat besar, di mana orang yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala yang setara dengan berpuasa sepanjang tahun.
Namun, penting untuk dicatat bahwa puasa Syawal bersifat sunnah, sehingga tidak ada paksaan untuk melaksanakannya.
Baca Juga : Puasa Sunah Syawal bagi Istri: Harus Izin Suami, Kenapa?
Meskipun begitu, bagi yang mampu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa ini sebagai tambahan pahala.
Dalam konteks ini, muncul pertanyaan: apakah kita boleh melaksanakan puasa Syawal terlebih dahulu sebelum menyelesaikan puasa qadha?
Dikutip dari laman religi liputan6.com, Secara umum, banyak ulama sepakat bahwa kewajiban mengganti puasa Ramadan (qadha) harus didahulukan dibandingkan dengan puasa Syawal.
Baca Juga : Cara Puasa Syawal 1446 H yang Benar, Niat dan Waktu Pelaksanaan
Hal ini sesuai dengan prinsip dasar dalam Islam yang menekankan pentingnya mendahulukan kewajiban sebelum melaksanakan amalan sunnah.
Namun, ada beberapa pengecualian yang perlu dipertimbangkan.
Jika seseorang memiliki uzur syar’i yang membuatnya tidak mampu berpuasa di bulan Ramadan, maka ada pendapat yang mengizinkan untuk melaksanakan puasa Syawal terlebih dahulu. Terutama jika waktu untuk mengqadha masih panjang dan tidak ada kekhawatiran akan kehilangan kesempatan untuk melaksanakan puasa qadha.
Baca Juga : Ingin Puasa Syawal? Ini Lafal Niat dan Waktu Pelaksanaannya
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
