HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Setelah diduga mengkampanyekan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran saat memberikan sambutannya di acara Rembuk Guru Kabupaten Takalar. Kini Sekda Takalar Muhammad Hasbi harus menghadapi masalah lainnya usai mengatakan pegawai PPPK adalah beban bagi Pemerintah Daerah (Pemda).
Reaksi keras warganet itu muncul pada kolom komentar akun Instagram @takalarinfo setelah mengunggah sebuah berita klarifikasi Sekda Takalar terkait tudingan mengkampanyekan anak kandung Presiden RI, Jokowi kala menjawab sejumlah pertanyaan para guru (ASN), PPPK dan Honorer.
Kata pemilik akun @moch_ruslan_prata*** dikolom komentar tak sepantasnya seorang Sekertaris Daerah mengatakan pegawai PPPK hanya menjadi beban di dalam Pemerintah Daerah.
Baca Juga : Viral! Istri Sah Datangi Kafe, Temukan Suaminya Selingkuh dengan Guru SD di Wonosobo
“Dan tak sepantasnya Bapak Sekda mengeluarkan bahasa PPPK hanya beban (daerah), sama halnya mencederai, melukai hati dan perasaan PPPK,” ucapnya tiga jam yang lalu.
Komentar pedas pun dilontarkan akun Instagram @muh.irwa**** mengatakan jika pegawai PPPK hanya menjadi beban bagi pemerintahan daerah. Ia menyamakan mengapa daerah lain mengangkat pegawai PPPK secara besar-besaran.
“Tapi kok katanya PPPK beban sih??Kalau emang beban kenapa daerah lain berani mengangkat PPPK besar-besaran?,” tuturnya.
Baca Juga : Usai Viral, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Dipecat
Komentar lainnya dari akun @amusfhi**** yang mengaku jika Pemkab Takalar dua tahun terakhir tidak membuka formasi penerimaan pegawai PPPK. Kata dia, sementara didaerah lainnya di Sulsel setiap tahun menerima pegawai PPPK.
“Apaji kabupaten lain buka P3K setiap tahun aman2 saja. Ini Takalar sdh 2 tahun tdk buka formasi, tidak memperjuangkan hak guru, masih dikatai juga beban. Miris!! Tanda tanya besar!! Harus diusut tuntas!!,” pungkasnya.
Diketahui, Sekda Takalar ini baru saja viral di media sosial setelah dirinya lantaran sambutan yang ia sampaikan di depan para pegawai negeri, honorer dan PPPK dalam acara Rembuk Guru Kabupaten Takalar diduga mengandung unsur kampanye kepada salah satu Paslon Capres-Cawapres.
Baca Juga : Tutup Pengabdian, Mahasiswa KKN 77 UINAM Posko 2 Kalabbirang Gelar Malam Ramah Tamah
Muhammad Hasbi pun sudah mengklarifikasi polemik ucapannya itu melalui sejumlah media jika video rekaman smartphone tersebut banyak yang di potong-potong.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
