HARIAN.NEWS, SINJAI – Tahapan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 semakin dekat, sejalan dengan itu nama figur pemimpin juga berseliweran di Kabupaten Sinjai. Terakhir nama Prof. Dr. Ir. A. Muhammad Arsyad Thaha, MT dan Kolonel Sus Drs. H. Husban Abady, MH sedang hangat diperbincangkan.
Dua orang putra Sinjai ini ternyata telah sukses di tanah rantau, Prof Arsyad berhasil menjabat sebagai mantan Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin sedangkan H. Husban adalah Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi Komando Operasi Udara III.
Tak hanya itu, kedua figur calon pemimpin Bumi Panrita Kitta ini kabarnya mulai dapat lirikan sejumlah pihak, baik Partai Politik atau Parpol maupun perorangan untuk diusung sebagai calon Bupati Sinjai.
Baca Juga : Besok KPU Gelar Rapat Pleno Penetapan Bupati-Wakil Bupati Sinjai Terpilih
Dalam diskusi di salah satu Cafe bilangan kota Sinjai yang terletak di Jalan Persatuan Raya, tokoh masyarakat (Thomas) Sinjai yang aktif di bidang keagamaan, M.Amsul menyebutkan munculnya nama akademisi Prof Arsyad dan Kolonel H. Husban di tengah masyarakat Sinjai sebagai hal wajar dalam dimensi demokrasi. Terlebih, menurut M.Amsul, Sinjai butuh figur seperti Prof Arsyad dan Kolonel H.Husban.
“Ini negara demokrasi jadi wajar saja Pak Kolonel dan pak Prof menjadi figur sentral, jadi incaran banyak pihak. Lantas kemudian saya dan masyarakat harus dorong kedua figur ini menjadi kontestan kepala daerah di Sinjai. Insha Allah, bulan Mei ini akan ada pertemuan antara Pak Prof dan Pak Kolonel,” ungkapnya,Kamis,18/4/2024.
Lanjut dM.Amsul, walau masing – masing parpol memiliki figur dari kader partainya, namun menurut dia bukan hal yang sulit bagi kedua putra tulen Sinjai itu untuk mendapatkan pinangan pada Pilkada 2024 mendatang.
Baca Juga : Polda Sulsel Gelar Rapat Anev Bahas Nataru, Bencana Alam, dan Indeks Kerawanan Pilkada
Dijelaskan M.Amsul, Kolonel Sus Drs. H. Husban Abady, MH, adalah putra yang lahir pada 12 agustus 1968, pun dengan A. Muhammad Arsyad Thaha, keduanya putra asli Sinjai.
Ia mengatakan, jika Pilkada merupakan perwujudan hak dasar rakyat memilih pemimpin daerahnya, sebab Pilkada adalah suatu proses pembelajaran politik yang dapat melibatkan daya kritis dalam masyarakat.
Strategi political marketing, lanjutnya, dapat masyarakat terapkan dalam menganalisis proses dan hasil pemilihan kepala daerah yang menjembatani kepentingan kandidat dan konstituennya.
Baca Juga : Andalan Hati Siapkan Tim hukum Hadapi Gugatan DiA di MK, Asri Tadda: Lucu
“Hal ini menggambarkan strategi political marketing yang diterapkan melalui model sosialisasi dan komunikasi politik, termasuk untuk mengukur sejauh mana posisi pak Prof dan Pak Kolonel,” pungkasnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News