HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Debat Pilkada Bulukumba yang digelar di Gedung RM Bulukumba, Minggu (3/11/2024) malam, menyisahkan sejumlah catatan. Salah satunya adalah sejumlah pertanyaan yang dinilai menyerang kinerja personal di masa lalu.
Akademisi Universitas Indonesia Timur (UIT), Dr. Andi Risma Jaya, M.A.P menilai debat Pilkada Bulukumba diwarnai dengan serangan yang berbau kinerja personal pasangan dimasa lalu.
“Kedua pasangan calon memaparkan visi-misinya dengan lugas dan argumen yang jelas. Meski diwarnai dengan sedikit serangan berbau kinerja personal masa lalu,” kata Andi Risma Jaya.
Baca Juga : Prodi Ilmu Komunikasi Gelar Penyambutan MABA T.A.2024 – 2025
Tensi debat mulai naik, kata Andi Risma, terlihat pada sesi keempat saat kandidat saling melempar pertanyaan.
Namun, menurut Andi Risma Jaya, ketenangan diperlihatkan pasangan nomor urut 1, Jamaluddin M Syamsir – Tomy Satria Yulianto (JADIMI) dibandingkan pasangan A. Mochtar Ali Yusuf – A. Edy Manaf dalam menjawab pertanyaan yang menyerang kinerja personal di masa lalu. Sikap ini dinilai justu bisa menjadi keunggulan.
“Ketenangan seorang pasangan JADIMI dalam menghadapi serangan terhadap personalnya justru bisa lebih menguatkan elektabilitas dan kepercayaan publik pada kepantasannya untuk memimpin Kabupaten Bulukumba,” kata Andi Risma Jaya.
Baca Juga : 76 Mahasiswa Baru FISIP UIT Ikuti Kegiatan Pengenalan Kampus
Lanjut Akademisi Doktoral Lulusan Universitas Hasanuddin ini, pasangan JADIMI dan Pasangan Harapan Baru (A.Utta dan A. Edy) harusnya memang berkomitmen mengedepankan politik santun dan riang gembira serta penguatan Visi-Misi setiap pasangan di debat.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News