Respon Cepat, Prof Zudan Perintahkan Jajaran Sosialisasi Alkes Merkuri
HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Baru-baru ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menarik 6,29 ton alat kesehatan (alkes) bermerkuri yang berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Sulawesi termasuk di provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Merespons hal ini, Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh bertindak cepat, memerintahkan jajarannya darj Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan agar gencar melakukan sosialisasi bahaya merkuri bagi kesehatan.
Baca Juga : Deklarasi Pilkada Damai Makassar, Prof Zudan: Berpolitik Cukup, Bersaudara Selamanya!
“Pasalnya, alkes mengandung merkuri tidak bisa dibuang sembarangan,” katanya, Kamis (19/9/2024).
“Rumah sakit-rumah sakit, puskesmas-puskesmas perlu kita berikan sosialisasi pentingnya tata kelola limbah berbahaya serta beracun ini. Kami mendukung penuh, kalau perlu minggu depan mau ada yang ditarik lagi, kami fasilitasi,” tegas Zudan.
Selain itu, Prof Zudan menyampaikan terima kasih kepada tim KLHK yang telah menarik alkes bermerkuri selama lima hari.
Baca Juga : Prof Zudan Apresiasi Progres Perpusling Makassar: Banyak Peminat dan Menarik
Menurutnya, alkes bermerkuri memang harus ditarik karena berbahaya. Terlebih lagi, alkes seperti termometer cukup umum dimiliki warga.
“Di rumah-rumah kita banyak pakai air raksa, merkuri, untuk termometer di rumah dan ini penting. Senang kami bisa memfasilitasi acara ini karena ini memang menjadi tugas kita semua untuk menyiapkan lingkungan dan masyarakat tetap sehat,” pungkas Zudan.
Penulis: Nursinta
Baca Juga : Wali Kota Danny Pomanto Ajak Pj Gubernur Meriahkan F8 Makassar 2024
Baca berita lainnya Harian.news di Google News