Logo Harian.news

Penangkapan oleh Satpol PP Terbukti tak Efektif

Anak Jalanan Kembali Marak, Pemkot Makassar Diminta Ubah Strategi dalam Pembinaan

Editor : Rasdianah Sabtu, 20 Januari 2024 18:34
Manusia silver di salah satu titik triffic light di Kota Makassar. Foto: harian.news/sinta
Manusia silver di salah satu titik triffic light di Kota Makassar. Foto: harian.news/sinta

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Fenomena anak jalanan kembali terlihat di beberapa titik traffic light atau lampu lalu lintas Kota Makassar, yang terbaru setelah sekian lama menghilang adalah manusia silver. Sementara yang berjualan tissu dan meminta-minta memang masih ada dan hampir tidak pernah alpa tiap harinya.

Jika manusia silver hanya terlihat di titik triffic light saja, namun anak-anak yang menjajakan tissu dan meminta-minta sekadarnya hampir ada di semua titik keramaian, seperti rumah makan atau di taman-taman umum.

Pantauan Harian.News, beberapa anak-anak menjual tissu di U-trun jl Pettarani dan sekitar pukul 12:37 beberapa anak terlihat menjadi manusia silver di lampu merah jl Sungai Saddang dengan membawa toples kosong sebagai wadah uang dari orang-orang yang bersedia memberi sekadarnya.

Baca Juga : Melanggar, Enam THM di Makassar Disegel

Eks Sekertaris Rumah Pelangi Kardus (Peka), Sulkia Reski yang juga pemerhati anak ini mengatakan, fenomena anak jalanan disebabkan oleh perubahan pola sosial dan ekonomi dalam masyarakat.

“Itu karena ketimpangan sosial, kalau ada laporan indeks pendapatan meningkat itu hanya menyentuh kehidupan kalangan ekonomi menengah ke atas, ada istilah yang kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin,” ujarnya.

Lapangan kerja semakin sulit, kebutuhan semakin banyak, namun ekonomi rendah menyebabkan anak-anak memilih bekerja di jalanan.

Baca Juga : Legislator PKS Minta Tindak Tegas ‘Manusia Silver’ di Makassar

“Anak-anak juga lebih memilih berada di jalanan karena merasa lebih mudah mendapatkan uang,” singkat Sulkia yang juga tergabung dalam relawan kemanusiaan Gemma 9 ini.

Lanjutnya, persoalan anak jalanan merupakan masalah sosial yang tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi, semuanya menyangkut aspek permasalahan sosial, politik, budaya dan pendidikan yang terjadi hari ini.

“Menjamurnya anak jalanan, cuma salah satu dari dampak yang muncul akibat permasalah yang ada hari ini,” katanya.

Baca Juga : Semakin Marak, Akhirnya Satpol PP Makassar Tindaki Manusia Silver hingga Pengamen

Setahunya, Pemerintah Kota Makassar (Pemkot) Makassar, sudah memiliki pusat pembinaan anak jalanan dan beberapa usaha yang memang sudah maksimal.

“Tapi sepertinya memang perlu ada sedikit perubahan yang signifikan dari sistem sebelumnya, kalau belum bisa menangani kondisi anak jalanan yang ada sekarang, harus ada perubahan,” jelas Sulkia.

Pemkot Makassar, lanjut Sulkia, sudah saatnya banyak melibatkan organisasi lokal yang aktif bekerja untuk mengabdikan diri di isu anak jalanan.

Baca Juga : RDP Sengketa Lahan Bitoa Berakhir Ricuh, Satpol PP Jadi Sasaran Amuk Massa

“Kalau ada program pembinaan yang baik bisa diarahkan ke kalangan muda/organisasi/lembaga yang bisa bekerja di lapangan dengan aktif dan bersentuhan langsung dengan komunitas anak jalanan. Soalnya kalau cuma ditangkap Satpol PP, dibawa ke pusat pelatihan beberapa hari, esoknya hal sama akan terulang lagi,” ujar Sulkia.

Mustahil pemerintah mampu bekerja sendiri dengan SDM terbatas dan pendanaan yang kurang.

“Apalagi sekarang lembaga-lembaga sosial banyak yang bagus dan bisa bekerja ada di mana-mana, dan dana-dana hibah organisasi nasional maupun internasional tersedia di mana-mana, sehingga bisa bekerja sama,” tandasnya.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]
Penulis : NURSINTA

Follow Social Media Kami

KomentarAnda