Logo Harian.news

Analisis JK soal 1 Putaran: Butuh 85 Juta Suara, Sulit Dicapai kecuali Rampok Suara Rakyat

Editor : Rasdianah Rabu, 07 Februari 2024 18:47
Jusuf Kalla (JK). Foto: ist
Jusuf Kalla (JK). Foto: ist

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla ditanya terkait potensi Pilpres 2024 berlangsung 1 putaran. Hal ini juga merespons hasil survei Populi Center, yang merilis rakyat ingin Pemilu satu putaran saja.

JK mengatakan, total penduduk Indonesia saat ini ada 282 juta jiwa. Sementara mereka yang akan mencoblos 205 juta.

“Yang datang ke TPS biasanya 80 persen saja. Berarti 165 juta orang, kalau mau satu putaran berarti pemiliknya harus minimum 85 juta orang,” ucap JK di rumahnya di Jalan Brawijaya, dikutip dari kumparan, Rabu (7/2/2024).

Baca Juga : JK Tegaskan Upaya Agung Laksono Rebut Kursi PMI Ilegal: Kita Lawan Karena Berbahaya untuk Kemanusiaan

JK mengingatkan, syarat Pemilu satu putaran yakni mencapai 50 plus 1 persen. Sementara Pilpres 2024 ada tiga paslon.

“Ada nggak calon yang bisa dalam keadaan bersih 1 puteran, tidak merampok suara rakyat. Yang bisa mencapai itu hanyalah orang mungkin memakai sistem yang curang. Tapi ini susah dicapai, dalam 1 putaran dapat 85 juta orang,” ujar JK.

“Tidak mustahil, bisa terjadi apalagi rakyat mendukung dengan bersih,” tambahnya.

Baca Juga : Jusuf Kalla Minta Relawan PMI Gencar Kampanye Pencegahan Konflik

Politikus senior Golkar ini diminta tanggapannya soal lembaga survei yang memprediksi Pilpres satu putaran. Ia menyebut Pilpres satu putaran tidak realistis.

“Yang survei itu pertama dasarnya begini, kita bisa percaya enggak pemilihnya 205 juta? Diwakili oleh 1.200 orang? Bisa enggak? Berarti tidak gampang dengan segala sistemnya tidak mungkin itu,” ucap JK.

“Jadi, ada macam-macam kenapa dipaksakan sampai-sampai begitu?Pertama, supaya ada omongan yang mengikuti oleh menang. Jadi dimenangkan oleh survei bukan dimenangkan oleh pemilih,” kata JK.

Baca Juga : Jusuf Kalla Sambangi UMI Makassar: Diskusi Masa Depan Pendidikan dan Budaya

“Kedua, kalau ada calon yang ingin berbuat curang maka pembenarannya survei oh bener ini kan 50 hitung kan survei kan masih 50 persen itu pembenaran. Jadinya ada pembenaran,” tutup dia.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news

Follow Social Media Kami

KomentarAnda