Logo Harian.news

Andi Amran Sulaiman Sahabat Wartawan

Editor : Redaksi Sabtu, 15 April 2023 23:52
Andi Amran Sulaiman memberikan sambutan, Jumat (14/4). HN
Andi Amran Sulaiman memberikan sambutan, Jumat (14/4). HN

MAKASSAR, HARIAN.NEWS – Senyum merekah terus terpancar dari bibir Andi Amran Sulaiman kala bersama ratusan wartawan di kantor AAS Building Jl Urip Sumoharjo, di acara buka bersama, Jumat (14/4/2023).

Kebahagiaan ini diungkapkan mantan Mentan RI karena baginya dengan wartawan tidak bisa dipisahkan. Amran mengatakan wartawan adalah orang yang memiliki integritas dan pemberi kebenaran untuk perubahan yang baik.

“Wartawan sahabatku semua. Saya selalu ingin diskusi (dengan wartawan) karena benteng keadilan ada di tangan wartawan. Jadi benteng terakhir harapan rakyat, tapi kalau wartawan meleset dari itu wassalam,” ungkap Amran dihadapan para awak media.

Baca Juga : Ketua Umum PP Pemuda Hidayatullah Sebut Gugatan Mentan ke Tempo Sebagai Uji Akuntabilitas Publik

Namun apabila peran itu sudah diabaikan, sambung Amran maka hanya Tuhan saja tempat meminta agar pemimpin lebih baik untuk bangsa ini.

Andi Amran juga didapuk menjadi Sahabat Wartawan saat Zulkifli Gani Ottoh (Zugito) mantan Ketua PWI Sulsel selaku wartawan senior memberi sambutan usai buka puasa yang diamini wartawan lainnya.

“Ini adalah pengalaman pribadi saya ketika akan membuat koran harian di Jawa tengah. Saya ketika itu akan menghadap gubernur, namun karena menteri akan datang, maka kami disuruh menunggu. Ternyata menteri yang ditunggu itu adalah Andi Amran Sulaiman. Beliau langsung mengajak kami masuk untuk bersama-sama bertemu gubernur,” kisah Zugito.

Baca Juga : Mentan Banggakan Generasi Combine Harvester Terbaru di Serpong

Tentu bukan itu saja alasannya, lanjut Zugito, namun juga kedekatannya kepada pekerja media sangat kental ketika dia menjabat sebagai Menteri Pertanian.

“Beliau di setiap kunjungannya, selalu mengajak dan menerima wartawan dan seperti saat ini, Beliau mengundang kita untuk berbagi dan berdiskusi. Tentu ini jarang dilakukan orang lain,” tutur Zugito.

Sebelumnya AAS juga berbagi cerita dihadapan jurnalis, bagaimana dia berawal dari jurang kemiskinan hingga seperti sekarang ini.

Baca Juga : Mentan Amran Lapor ke Presiden: Produksi Beras 2025 Tertinggi, Naik 4,1 Juta Ton

“Pada tahun 1988 – 1993, saya mungkin orang yang ekstrem miskin dengan tidur di kasur yang berlumut dengan penghasilan yang sangat minim sekali,” ungkapnya.

“Hingga kemudian kami berjuang keras dan bangkit untuk mengubah nasib hingga dapat membangun bisnis seperti saat ini,” ucapnya.

AAS juga menyampaikan bahwa kesuksesan di dunia bisnis yang ia raih, tak lepas dari doa dari anak-anak yatim piatu yang selama ini didampingi.

Baca Juga : Pengurus SMSI Sulsel dan PWI Sulsel Sesalkan Jurnalis Muda Berdemo Bela Tempo yang Dinyatakan Bersalah Secara Etik

“Juga ini, tak lepas dari teman-teman wartawan yang mana saya yakin bahwa benteng keadilan di tangan wartawan,” tuturnya.

Selain untuk silaturahmi dengan awak media, Andi Amran juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi cerita tentang pengalaman hidupnya, ketika menjadi menteri, bagaimana hartanya menyusut hingga 50 Miliar.

“Dan itu di muat di koran, bagaimana para wartawan mencatat harta saya di LHKPN sewaktu belum menjabat sebagai menteri hingga saya berhenti sebagai menteri,” terangnya.

“Padahal biasanya orang menjadi pejabat pendapatannya semakin meningkat akan tetapi saya semakin menurun, dan ini di muat di koran-koran di Indonesia,” kata Kakak dari Gubernur Sulsel ini.

Bahkan saat menteri ia berhasil swa sembada pangan dan membabat habis mafia di internal kementan. “Saya pernah memecat satu kantor, saya tidak takut demi kesejahteraan masyarakat dan petani,” tegas Ketua Umum PP IKA Unhas.

Andi Amran Sulaiman berbuka bersama ratusan wartawan di Makassar.

Bangun Masjid Super Megah Untuk Peradaban

Andi Amran Sulaiman bertekad membangun masjid super megah berkapasitas 15.000 jamaah yang tepat berada di belakang AAS Building di daerah Panaikang.

Desain rancangan bangunan masjid telah selesai dibuat dan diperlihatkan ke ratusan jurnalis yang hadir pada acara buka puasa bersama.

Amran berharap agar pembangunan masjid yang diperkirakan biayanya puluhan miliar itu, dapat dia talangi sendiri.

“Semoga saya tidak meminta proposal pembangunan masjid yang rencana dapat menampung 15.000 jamaah ini, dengan 99 persennya dari saya pribadi,” ungkap Arman.

Amran ingin masjid megah itu nantinya menjadi tempat anak-anak bangsa belajar agama dan ekonomi.

Ia berharap melalui masjid itu nantinya akan menjadi pusat pendidikan Islam yang bisa melahirkan ribuan pengusaha dan konglomerat Islam yang siap berkontribusi memajukan negeri dan bangsa.

“Masjid ini kita harapkan menjadi pusat kajian religi, pusat pendidikan karakter. Masjid ini harus melahirkan pengusaha Islami yang konglomerat. Kita hidup hanya satu kali, maka hidup kita ini harus diwakafkan untuk generasi 100 tahun ke depan,” terang Amran.

Founder Tiran Group itu mengungkapkan kemajuan perusahaan dan bisnisnya adalah karunia dari Tuhan. Untuk itu ia ingin menghibahkan rezekinya untuk membangun masjid megah dan umat.

Amran Sulaiman sendiri, menjabat Menteri Pertanian di era Jokowi-JK pada tahun 2014-2019 lalu. Setelah menyelesaikan tugasnya, Ketua Umum PP IKA Unhas itu fokus membangun bisnis dan bekerja sosial setelah tidak lagi berada dalam pemerintahan.

Amran Sulaiman kini fokus membesarkan bisnis Tiran Group yang membawahi kantor cabang 38 unit usaha.

Perusahaan Amran bergerak di bidang tambang nikel, batu bara, pabrik, distributor gula, tebu, kakao, kelapa sawit.

Sejumlah partai politik sempat mendorong namanya masuk bursa calon wakil presiden 2024. Dorongan Itu juga datang dari kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di berbagai provinsi agar jadi calon pendamping Anies Baswedan.

Amran enggan menanggapi isu politik dirinya masuk bursa cawapres. Saat ini ia ingin fokus bekerja bisnis dan sosial.

Soal politik, Amran menyebut, setiap manusia sudah memiliki takdir masing-masing yang takkan tertukar.

“Saya kerja sosial karena Allah. Jangan pernah memberi bantuan karena punya agenda terselubung. Itu yang saya tahu karena saya dulu hidup susah. Hidup saya sangat sulit,” ucapnya sembari memperlihatkan gambar dirinya di tahun 1988.

Amran mengatakan, saat ini fokus berkontribusi pada bangsa lewat sektor ekonomi dan juga tak ingin mengganggu kesucian beribadah dalam bulan Ramadan dengan isu-isu lainnya.

“Kita fokus kerja sosial, ekonomi, dan mengurus umat, utamanya para anak panti asuhan kami,” tutup Amran.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda