HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar terus menggenjot upaya percepatan penurunan angka stunting.
Berdasarkan survei e-PPGBM pada Februari 2024, angka stunting di Makassar tercatat 3,01 persen, menurun dari 3,14 persen pada Agustus 2023.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), dan Ketua PKK Kota Makassar Melinda Aksa berkolaborasi atasi penanganan stunting di Kota Makassar.
Baca Juga : Mulia Sportival 2025 Siap Meriahkan HUT Kota Makassar 418
Appi menargetkan, dalam satu tahun angka ini bisa ditekan lebih jauh melalui intervensi maksimal di semua lini.
“Kita harus saling mendukung dalam menurunkan angka stunting ini. Jika kita tidak menangani sejak sekarang, masa depan generasi muda akan terganggu. Mereka harus tumbuh menjadi generasi sehat, produktif, dan pintar,” ujar Appi.
Ia menegaskan bahwa intervensi harus berbasis data, dengan pendekatan langsung pada lokasi-lokasi yang memiliki angka stunting tinggi. “Ambil datanya berdasarkan alamat, intervensi langsung dari situ. Semua elemen harus ikut, termasuk PKK,” tegasnya.
Baca Juga : Benahi Sikap Aparat, Munafri Minta Petugas Dishub Jadi Pelayan Publik, Bukan Preman Jalanan
Intervensi yang dilakukan mencakup pemberian gizi yang tepat sasaran. Munafri mengakui bahwa banyak program dari pusat, provinsi, maupun kota, tetapi selama ini implementasinya belum optimal.
“Masalahnya bukan di jumlah program, tapi bagaimana memastikan intervensi dilakukan dengan baik,” tambahnya.
Pemkot Makassar berkomitmen melakukan evaluasi setiap tiga bulan untuk mengukur efektivitas program.
Baca Juga : BBPOM di Makassar Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Soppeng Lewat Program “PARENTING KIE”
“Pengurus program harus benar-benar serius dan punya target jelas, agar progres penurunan stunting bisa terlihat nyata,” pungkas Munafri.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, menegaskan bahwa stunting menjadi fokus utama, disertai dengan program lainnya yang relevan.
“Kami mulai dengan identifikasi akar masalah stunting. Ini bukan sekadar soal anak yang sudah lahir, tapi harus dicegah sejak calon ibu hamil dan mempersiapkan kelahiran. Edukasi menjadi kunci utama,” jelas Melinda.
Baca Juga : Poltekpar Makassar Gelar Konferensi Internasional Bahas Pariwisata Bahari Berkelanjutan
Sebagai bagian dari program pencegahan, Melinda juga berencana mengunjungi posyandu dan PAUD di Makassar.
“Posyandu sekarang ada program baru dari pemerintah, yaitu Posyandu Era Baru, yang buka setiap minggu. Selain itu, ada lima PAUD negeri yang juga menjadi perhatian kami,” ungkapnya.
PENULIS: NURSINTA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
