HARIAN.NEWS, SINJAI – Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, drg. Andi Fatmawaty Yusuf, memimpin pertemuan penting mengenai Audit Kematian Maternal dan Perinatal yang berlangsung pada 22 Oktober 2024 di Aula Pertemuan Lantai 2 RSUD Sinjai.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai tenaga medis spesialis, di antaranya dr. Hj. Yuniarti Amra, Sp.OG, dr. H. Alimuddin, Sp.OG, dr. Hj. Marlina Muis, Sp.Ak., M.Kes., dan dr. Andi Noor Fadli, Sp.Ak.
Dalam kesempatan tersebut, Hj. Hamsiah, S.ST., M.Kes., selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sinjai menjadi narasumber utama dan memaparkan data kematian maternal dan perinatal selama Januari hingga Oktober 2024. Berdasarkan laporan, terdapat tujuh kasus kematian, yang terdiri dari empat kematian ibu dan tiga kematian bayi baru lahir.
Baca Juga : Kadinkes Sinjai Mulai Jalankan Asta Cita PKG
Rapat ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab utama kematian maternal dan perinatal serta merumuskan langkah strategis untuk pencegahan di masa depan. Beberapa poin penting yang dibahas meliputi:
- Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Pentingnya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keharusan rujukan pada kasus kegawatdaruratan kebidanan.
- Pelatihan Deteksi Dini: Pelatihan bagi tenaga kesehatan di desa dan puskesmas untuk mengenali gejala kegawatdaruratan kebidanan sebelum memberikan diagnosis.
- Penguatan Sarana Diagnostik: Penyediaan fasilitas pemeriksaan lengkap, seperti laboratorium dan USG, khususnya untuk kehamilan berisiko.
Selain itu, upaya pencegahan kematian bayi baru lahir juga menjadi perhatian utama. Beberapa langkah yang direkomendasikan adalah:
- Penguatan tata laksana penanganan kasus kematian anak dan bayi di fasilitas kesehatan.
- Penyediaan sarana medis yang memadai, termasuk ventilator untuk ruang NICU di RSUD Sinjai.
- Edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab utama kematian anak dan bayi.
Drg. Andi Fatmawaty Yusuf menegaskan bahwa upaya pengadaan ventilator untuk ruang NICU RSUD Sinjai sedang diupayakan guna memberikan respons cepat dan tepat pada kasus kegawatdaruratan bayi baru lahir.
Baca Juga : Dinkes Sinjai dan PkM UIAD Sosialisasi Penanggulangan Stunting di Pulau Sembilan
“Diharapkan hasil pertemuan ini menjadi acuan bagi masyarakat dan petugas kesehatan untuk meningkatkan upaya pencegahan sehingga angka kematian maternal dan perinatal dapat ditekan,” ujar drg. Fatmawaty.
Pertemuan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mengatasi permasalahan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Sinjai melalui kerja sama lintas sektor dan komitmen semua pihak yang terlibat. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
