Logo Harian.news

Bangunan Pesantren Al Khoziny Ambruk, Menag Tinjau Korban dan Salurkan Bantuan

Editor : Redaksi Rabu, 01 Oktober 2025 14:40
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar saat meninjau lokasi pesantren. (Foto: Dok. Humas Kemenag RI)
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar saat meninjau lokasi pesantren. (Foto: Dok. Humas Kemenag RI)

HARIAN.NEWS, SIDOARJO – Salah satu bangunan di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, ambruk pada 29 September 2025 saat digunakan ibadah salat Ashar. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur per pukul 11.00 WIB, tercatat ada 100 korban.

Rinciannya, 26 pasien masih dirawat inap, 70 pasien telah pulang, 3 meninggal dunia, dan 1 pasien dirujuk ke rumah sakit lain. Proses evakuasi masih terus berlangsung dengan dukungan Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri.

Menteri Agama Nasaruddin Umar bertolak dari Jakarta untuk meninjau kondisi para korban, Selasa (30/9/2025). Menag juga berdialog dengan pengasuh pesantren, tokoh masyarakat, keluarga korban, serta pemerintah daerah Jawa Timur. Dalam kunjungan tersebut, ia menyalurkan bantuan sebesar Rp610 juta.

Baca Juga : Menteri Agama Nasaruddin Umar Bahas Kerukunan dan Ekoteologi di Vatikan: Menatap Indonesia yang Lebih Damai dan Berkelanjutan

“Musibah yang terjadi sore kemarin, selain berdoa, kita juga memberi bantuan yang segera diperlukan dalam rangka menyelamatkan keadaan yang ada di sini supaya kondisinya menjadi lebih baik. Semoga santri yang lain sedapat mungkin tidak terjadi trauma, dan bisa melanjutkan pendidikannya seperti biasa,” ujar Menag dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI.

Menag menegaskan, Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri siaga 24 jam untuk melakukan upaya penyelamatan. “Yang lain sudah di rumah sakit. Bersama Pemda Jatim, sudah diberikan fasilitas,” sambungnya.

Selain Kementerian Agama, sejumlah lembaga lain juga menunjukkan kepedulian, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Baca Juga : Menag Guncang Wajo: MQK Internasional Perdana Jadi Diplomasi Santri ke Dunia

“Barusan saya ketemu dengan Pak Kyai (pengasuh pesantren). Pendekatan pertama yang kita lakukan yaitu menstabilkan emosi, agar bisa berpikir objektif dan positif,” jelas Menag.

Lebih lanjut, Menag menyampaikan bahwa peristiwa ini menjadi pembelajaran penting agar tidak terulang di masa mendatang.

Ia menegaskan Kemenag akan merumuskan ketentuan khusus terkait pembangunan pondok pesantren dan madrasah dengan mengacu pada aturan pemerintah di bidang konstruksi.

Baca Juga : Menteri Agama Apresiasi Disertasi Doktor Aras Prabowo: Teseng Bugis Hadirkan Akuntabilitas Humanis

“Tekad kami jangan lagi ada peristiwa yang sama terjadi di masa yang akan datang. Sesegera mungkin kami akan mengadakan pertemuan dengan pihak terkait karena kami bukan ahli bangunan. Nanti kami akan bekerja sama dengan pihak berkompeten,” tandasnya.

Penulis: Gita Oktaviola

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda