HARIAN.NEWS – Kesepakatan gencatan senjata yang tercapai antara Hamas dan Israel pada Rabu (15/1/2025) ditanggapi oleh berbagai pihak. Adapun persetujuan gencatan senjata tercapai setelah perang di Gaza pecah selama 15 bulan, dan akan dimulai Minggu (19/1/2025) pukul 12.15.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kesepakatan gencatan sebagai momen agar lebih banyak lagi bantuan masuk ke Gaza.
Dia menambahkan, gencatan senjata juga menjadi harapan bagi para sandera Gaza untuk kembali pulang ke rumahnya.
Baca Juga : Amerika Serikat Serang Iran, Donald Trump Jadi Sorotan
“Kesepakatan itu harus dihormati. Para sandera dibebaskan. Warga Gaza diselamatkan. Solusi politik harus datang,” imbuh Macron dikutip dari X.
Sementara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas adalah hal yang sudah lama tertunda.
“Gencatan senjata harus memungkinkan, lonjakan besar bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza,” ucap Starmeir seperti dikutip dari Al-Jazeera, melalui kumparan, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga : Bosowa Peduli Kirim Daging Kurban ke Gaza di Tengah Krisis Kemanusiaan
Adapun Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga menyambut baik kesepakatan yang terjalin antara Hamas dan Israel.
“Pada jam-jam ini, ada harapan bahwa para sandera akhirnya akan dibebaskan dan kematian di Gaza akan berakhir,” katanya.
“Setiap orang yang memikul tanggung jawab sekarang harus memastikan bahwa kesempatan ini dimanfaatkan,” sambung dia.
Baca Juga : PBB: Gaza adalah Tempat Paling Lapar di Bumi
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
