HARIAN.NEWS, SINJAI – Kasus pemukulan guru oleh seorang siswa SMAN 1 Sinjai terus menuai sorotan. Terkini, muncul perbedaan keterangan antara pihak sekolah dan orang tua siswa pelaku.
Kepala SMAN 1 Sinjai menyebutkan, saat kejadian berlangsung, orang tua siswa yang hadir di ruangan bimbingan konseling (BK) justru hanya diam dan tidak melakukan upaya apa pun untuk menghentikan tindakan anaknya.
Hal itu disampaikan kepala SMAN 1 Sinjai, saat di konfirmasi oleh pembawa berita Apa Kabar Indonesia Pagi, Jumat (19/9/2025).
Baca Juga : Miris, Siswa SMAN 1 Sinjai Pukul Guru di Depan Ayahnya yang Polisi
Suardi, kepala SMAN 1 Sinjai, kepada presenter TV One Andi Kumala,mengatakan, pada saat MF lompat memukul Wakil Kepala Sekolah (wakasek) Bidang Kesiswaan, Mauluddin, orang tua MR tidak bergeming.
“Tidak ada sih, karena yang namanya melerai itu kan bergerak, sementara ini orang tua siswa diam saja waktu anaknya melompati gurunya,” ujarnya.
Namun sebelumnya, orang tua MF yang juga oknum anggota Polisi Republik Indonesia berpangkat Aiptu itu, kepada awak media, mengaku justru berusaha melerai saat terjadi anaknya (MF) memukul Mauluddin.
Aiptu Rajamuddin, juga menepis anggapan bahwa dirinya membiarkan aksi anaknya berlangsung.
Ia mengaku sudah berusaha melerai dan bahkan menegur keras MF usai kejadian.
“Setelah itu saya membawa anak saya ke ruang guru untuk meminta maaf. Saya katakan kepadanya, kamu sudah mempermalukan saya,”ungkapnya.
Selain itu, Rajamuddin membantah ucapan yang sempat beredar terkait pernyataan bahwa putranya memiliki sifat pendendam.
“Saya tidak pernah mengatakan hal tersebut,” tegasnya.
Atas insiden tersebut, anggota polisi yang bertugas di polres Sinjai itu,menyampaikan permohonan maaf mendalam kepada korban, pun dengan pihak sekolah, tenaga pendidik, dan masyarakat Sinjai.
“Sebagai orang tua, saya memohon maaf kepada Pak Mauluddin, sekolah, insan pendidikan, serta seluruh masyarakat atas kegaduhan yang timbul,” tuturnya,Rabu lalu. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
