HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Penjabat Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, baru-baru ini melakukan peletakan batu pertama Proyek Pembangunan Bendungan Jenelata, yang dilaksanakan di Dusun Manyampa, Desa Tana Karaeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Selasa (19/12/2023) kemarin.
Bendungan ini tak main-main, sebab menurut Arsjad menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) pertama dan terbesar Sulsel bersama Pemerintah Cina dengan nilai anggaran yang juga cukup besar yakni Rp 4,1 triliun.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Suryadarma Hasyim, menjelaskan, jika dibandingkan dengan bendungan Bili-bili kapasitasnya hanya 3,3 meter kubik per detik, maka Bendungan Jenelata mampu menampung air berjuta-juta meter kubik.
Baca Juga : Tinjau Progres Bendungan Jenelata, Pj Gubernur Bahtiar Pastikan PSN di Sulsel Tanpa Hambatan
“Ini sangat mampu menampung untuk produksi banjir. Di mana, pada tahun 2019 terjadi banjir besar. Untuk itu, dipercepat pembangunan Jenelata ini,” ujar Suryadarma, Selasa (19/12/2023).
Ia berharap fungsi dari bendungan Jenelata nantinya akan lebih optimal.
“Pertama, mereduksi banjir di Kota Makassar, serta membantu saat kekeringan. Sehingga dengan adanya tampungan air sebanyak 27 juta meter kubik ini, memberikan taman air ketika terjadi El-Nino,” ujar Suryadarma
Baca Juga : Telan Rp 4,1 Triliun, Proyek Bendungan Jenelata Mulai Dibangun
“Jadi, pada musim hujan kita cegah banjir, pada musim kemarau kita manfaatkan airnya untuk pertanian, suplay air baku, tetapi juga untuk kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
