HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir di berbagai wilayah, memaksa ribuan warga meninggalkan rumah.
Kepala BPBD Makassar Hendra Hakamuddin mengatakakan, berdasarkan data Senin (23/12/2024) malam, tercatat sebanyak 686 kepala keluarga (KK) atau 2.569 jiwa harus mengungsi ke 35 titik pengungsian yang tersebar di empat kecamatan.
“Benar, sekarang jadi 2.569 jiwa, akibat intensitas hujan yang tinggi,” ujarnya, Selasa (24/12/2024).
Baca Juga : Topografi Hingga Kiriman Tetangga Jadi Pemicu Banjir di Makassar
Hendra merincikan, di Kecamatan Manggala menjadi wilayah yang paling parah terdampak banjir, dengan jumlah pengungsi mencapai 3.181 KK atau setara dengan 19.115 jiwa. Para pengungsi tersebar di 15 titik pengungsian yang telah disediakan.
“Situasi di wilayah ini cukup memprihatinkan karena tingginya jumlah warga yang terdampak. Bantuan terus diupayakan oleh pihak pemerintah daerah untuk mencukupi kebutuhan dasar mereka,” jelasnya.
Sementara itu, di Kecamatan Tamalanrea, sebanyak 58 KK atau 242 jiwa juga terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat genangan air yang terus meningkat. Mereka saat ini berada di dua titik pengungsian.
Baca Juga : Warga Makassar Semakin Paham Mitigasi Banjir
Kondisi serupa juga dialami oleh warga di Kecamatan Biringkanaya, di mana sebanyak 282 KK atau 1.038 jiwa harus berlindung di 14 titik pengungsian yang tersebar di berbagai lokasi.
“Meski sedikit, tetap ada di Kecamatan Panakkukang ada 28 KK atau 98 jiwa kini berada di empat titik pengungsian untuk menghindari bahaya yang disebabkan oleh tingginya genangan air di kawasan tersebut,” terangnya.
Katanya, pemerintah Kota Makassar terus bergerak untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi.
Baca Juga : BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Sulawesi Selatan Hingga Juni 2025
“Bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan logistik, seperti makanan, air bersih, serta selimut dan pakaian hangat,”
Selain itu, layanan kesehatan juga disediakan untuk memastikan kondisi para pengungsi tetap terjaga di tengah situasi yang sulit.
Warga diimbau untuk tetap waspada mengingat curah hujan yang masih tinggi dan potensi banjir susulan yang dapat terjadi kapan saja. Pemerintah juga meminta masyarakat untuk segera melapor jika membutuhkan bantuan darurat, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Baca Juga : BNPB Catat Bencana Hidrometeorologi Dominasi Sulsel 2 Tahun Terakhir
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News