HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Temuan uang palsu di Indonesia menunjukkan tren yang terus menurun dari tahun ke tahun. Berdasarkan data terbaru dari Bank Indonesia (BI), pada tahun 2024 rasio uang palsu tercatat sebesar 4 ppm (piece per million), atau hanya empat lembar uang palsu dalam setiap satu juta uang yang beredar.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim, menjelaskan bahwa tren positif ini merupakan hasil dari peningkatan kualitas uang Rupiah serta upaya masif dalam mengedukasi masyarakat.
“Penurunan ini seiring dengan semakin modern dan canggihnya teknologi cetak, bahan uang, serta unsur pengaman yang diterapkan pada uang Rupiah. Di samping itu, edukasi mengenai cara mengenali ciri keaslian uang terus digencarkan secara masif melalui sinergi seluruh unsur Botasupal (Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu),” kata Marlison.
Baca Juga : Pembayaran Non Tunai Dinilai Efektif Kurangi Potensi Korupsi dan Uang Palsu
Tren ini terus berlanjut dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, rasio uang palsu tercatat sebesar 9 ppm, turun menjadi 7 ppm pada 2021, dan 5 ppm pada 2022 serta 2023.
Marlison juga menegaskan bahwa uang palsu bukan merupakan alat pembayaran yang sah dan tidak memiliki nilai transaksi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami ciri keaslian uang Rupiah guna menghindari kerugian.
“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan kualitas uang dan edukasi masyarakat sudah berada pada jalur yang benar. Kami akan terus memperkuat langkah-langkah ini demi melindungi integritas uang Rupiah,” tambahnya.
Baca Juga : Rupiah Terancam, Pengamat: Waspadai Celah Pemalsuan di Era Digital
Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan proaktif dalam mengenali keaslian uang dengan menerapkan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). BI juga mengajak masyarakat untuk segera melaporkan temuan uang palsu ke otoritas terkait.
Dengan tren penurunan yang signifikan, Bank Indonesia optimis bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah akan semakin meningkat.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
