HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), nomor urut 01 Mohammad Ramdhan Pomanto – Azhar Arsyad (DiA) siap menghadapi debat perdana Pilgub, di hotel Fourt points by Sheraton, Senin (28/10/2024) nanti malam.
Danny Pomanto menyebut, bakal menyampaikan fakta tentang petani yang ditemukan saat melakukan blusukan.
“Sudah hampir seluruh Sulawesi Selatan Kita sudah datang, Saya tinggal Luwu, Barru dengan Parepare dihitung dengan berdua (Azhar Arsyad) semuanya sudah kita datangi, menemukan itu fakta dan keluhan masyarakat, harapan masyarakat begitu,” ujaranya.
Baca Juga : Perempuan Bangsa Sulsel Gelar Muswil ke V, Ketua PKB Sulsel Azhar Arsyad Titip Pesan Penting
Kata Danny Pomanto, petani Sulsel seringkali dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang rumit. Dan tak jarang permasalahan tersebut justru menyebabkan kerugian yang besar bagi mereka.
“Contohnya kita bicara pertani dn nelayan, kalau di Thailand mereka orang kaya, tapi kita bicara petani di Sulawesi Selatan kita orang susah,” ujarnya.
Menurutnya, dari banyaknya permasalahan yang dirasakan oleh petani, rantai niaga menjadi persoalan yang paling serius.
Baca Juga : PKB Sulsel Tak Mau Kecolongan, Siapkan Strategi dan Dana Saksi Sejak Dini
Pasalnya, kesenjangan pembagian keuntungan yang didapat antara petani dan distributor, petani yang paling banyak dirugikan. Hasil yang didapat tidak sebanding dengan resiko yang dialami petani.
Kondisi demikian yang menyebabkan pekerjaan sebagai petani tampaknya tidak menjanjikan. Keuntungannya tak seberapa, belum lagi dihitung dengan kerugian ketika cuaca tidak mendukung ataupun serangan hama.
“Petani itu Sessa’ (sulit), Sessa’ pupuk, sessa air, sessa solar dan lebih sessa lagi panen harga anjlok kasihan mereka,” ujar Danny sambil mengingat apa yang disampaikan masyarakat.
Baca Juga : Ketua PKB Sulsel Ingatkan Kepala Daerah Terpilih Tepati Janji Kampanye
Danny mempertanyakan, apakah keluhan masyarakat telah sampai ditelinga Pemerintah?, pasalnya selama melakukan blusukan masyarakat tidak menyebut program yang jelas atas petani Sulsel.
“Apakah keluhan petani dan nelayan itu pernah didengar atau tidak?, katanya masih sunyi sunyi sebelumnya kami menemukan hal itu, kami yang bicara ini hampir semua Sulawesi Selatan,” terangnya.
Danny Pomanto menyebut, fakta tersebut Ia temukan secara terstruktur selama blusukan. Selama turun ke masyarakat dirinya mulai dari pasar sebagai pusat jeritan ekonomi.
Baca Juga : Azhar Arsyad Serahkan Tali Asih Rp 107 Juta Bagi Caleg Gagal 2024
“Saya temukan di Enrekang, kol yang tadinya 8000 ribu per kilo sekarang sisa 500 rupiah, angkut kol saja sudah susah, lagi ada tomat yang satu rak itu 100 ribu sisa 30 ribu, ini hanya salah satu dari banyak yang saya temukan,” bebernya
Kedua, dirinya bertemu dengan tokoh – tokoh masyarakat guna mengklarifikasi dan memastikan kebenaran dari harga yang di temukan di Pasar.
Ketiga, saya keanak muda untuk melihat arah pemikiran mereka dan tentu solusi dan keinginan mereka untuk masa depan Sulsel.
“keempat saya sowan ke sejarah-sejarah ke tokoh yang berjasa di daerah itu saya ziarah kubur itu merupakan perintah kita harus bersilaturahmi dengan masa lalu yang telah menjadi sejarah,”
Sehingga, fakta-fakta yang didapatkan dirinya dan Azhar tentu sangat lengkap dengan berbagai sudut pandang setiap kalangan.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
