HARIAN.NEWS – Tepat di jantung Vatikan, beberapa menit sebelum dimulainya upacara pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025), pemandangan berbeda diperlihatkan oleh 2 tokoh negara, Donald Trump dan Volodymyr Zelenskyy.
Keduanya justru menggelar pembicaraan krusial terkait perang di Ukraina. Hal ini terlihat dari foto-foto yang dirilis, baik oleh Kantor Kepresidenan Ukraina maupun Gedung Putih, memperlihatkan kedua pemimpin berbicara serius tanpa pendamping dalam keheningan sakral Basilika Santo Petrus yang megah — sebuah latar yang mempertegas kesan bahwa dunia menyaksikan persimpangan antara duka mendalam dan upaya perdamaian.
Melalui unggahan di media sosial, Zelenskyy berterima kasih kepada Trump atas “pertemuan yang baik”.
“Kami berdiskusi banyak secara empat mata. Berharap ada hasil dari semua hal yang kami bahas,” tulis Zelenskyy dikutip dari liputan6, Sabtu.
“Melindungi nyawa rakyat kami. Gencatan senjata penuh dan tanpa syarat. Perdamaian yang dapat diandalkan dan bertahan lama, yang bisa mencegah perang lain pecah. Pertemuan yang sangat simbolis dan bisa menjadi bersejarah, jika kami berhasil mewujudkan hasil bersama,” tulisnya lagi.
Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa kedua pemimpin bertemu secara pribadi hari ini dan melakukan diskusi yang sangat produktif. Baik dari pihak Zelenskyy maupun Trump, pejabat menyatakan bahwa pertemuan itu berlangsung sekitar 15 menit dan keduanya sepakat untuk melanjutkan pembicaraan. Demikian seperti dilansir CNN.
Baca Juga : Tarif 19 Persen dengan Berbagai Syarat dari As
Ini merupakan pertemuan langsung pertama antara Trump dan Zelenskyy sejak pertemuan yang kacau di Gedung Putih pada Februari lalu, ketika presiden Amerika Serikat (AS) itu dan sejumlah pejabatnya secara terbuka menegur Zelenskyy karena dinilai kurang berterima kasih atas dukungan AS, yang bahkan sempat memicu penghentian sementara pengiriman senjata dan kerja sama intelijen.
Pertemuan Trump dan Zelenskyy berlangsung tepat di luar Kapel Baptisterium, yang berada di dalam Basilika Santo Petrus dekat pintu masuknya.
Menjelang kunjungann ke Roma, para pejabat meremehkan kemungkinan Trump akan bertemu dengan Zelenskyy atau pemimpin dunia lainnya, dengan alasan jadwal perjalanan yang sangat singkat serta tujuan utama kunjungan yang bersifat khidmat, yakni mengenang mendiang Paus Fransiskus.
Baca Juga : Donald Trump Ancam Tarif Tambahan ke Negara BRICS, Deng Ical: Jangan Ganggu Prinsip Non-Blok
Trump awalnya memilih Arab Saudi sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertamanya di masa jabatan barunya dan akan berkunjung ke sana bulan depan. Namun ketika Paus Fransiskus meninggal, rencana tersebut berubah dan sebagai gantinya Trump menjadikan Eropa — benua yang sering dia kritik — sebagai persinggahan pertamanya di luar negeri.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
