JENEPONTO,HARIAN.NEWS – Pemerintah Kabupaten Jeneponto melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana BKKBN gelar Mini Lokakarya di 11 Kecamatan.
Kali ini Mini Lokakarya di pertemuan terakhir di 11 Kecamatan berakhir di Kecamatan Turatea.
Pertemuan itu dihadiri puluhan peserta, baik penyuluhan KB, Kader maupun Tenaga Kesehatan dari dua Puskesmas dan beberapa Kepala Desa, di Aula Kantor Kecamatan Turatea Paitana, Jum’at, 9 Juni 2023.
Baca Juga : Mantan Presiden BEM, Dedy Herianto Resmi Pimpin BARET ICMI Jeneponto
Kepala Dinas PPKB Jeneponto,dr. H. Iswan Sanabi, mengatakan bahwa dasar Perpres 22 Tahun 2021 mengamanahkan Dinas Pengendalian dan Penduduk Keluarga Berencana (PP-KB) sebagai kordinator percepatan penurunan stunting. Oleh karena itu, ada juknis dari pusat dan pertama kita bentuk Tim Pendamping Keluarga.
“Tim Pendamping Keluarga ini kita bentuk di Desa dan Kelurahan yang ada di Kabupaten Jeneponto, dimana setiap desa itu ada sembilang orang dengan tiga tim terdiri dari PP-KB, Bidang dan PKK,” sebutnya disela-sela kegiatan pertemuan Mini Lokakarya, kepada awak media.
Lanjut dikatakannya, dengan adanya Tim Pendamping Keluarga, maka merekalah memberikan edukasi kepada anak cutting, penyuluhan kepada calon pengantin dan tentunya kepada ibu hamil 1000 HPK.
Baca Juga : Ketum KKT Jeneponto Ajak Bangun Daerah: Pilkada Selesai Saatnya Bersama Membangun Jeneponto
Tak hanya itu, PP-KB Jeneponto juga telah menghadirkan sebuah Inovasi yang disebut “Balla Turatea”, Dimana ini bertujuan untuk pemberiaan telur kepada seluruh balita sasaran satu telur satu hari selama tiga bulan.
Sambung Eks Direktur RSUD Lanto Daeng Pasewang sampaikan, bahwa kegiatan Mini Lokakarya di 11 Kecamatan ini, bertujuan untuk menguatkan Tim TPPS. Tak lain itu untuk melakukan sosialisasi, tentang apa yang akan dilakukan oleh TPK dilapangan.
“Adapun kendala yang dihadapi itu dilapangan saat lakukan sosialisasi pada pemberian tentang penyuluhan masalah Cating atau perkawinan diusia dini dan banyak hal. Namun semua itu kita akan bekali program ini semua jalan,” kata dr. H. Iswan Sanabi.
Baca Juga : Bulog Siap Beli Gabah Petani Jeneponto Rp6.500/Kg, Lapor 3 Hari Sebelum Panen!
Sementara, Kapala Bappeda Kabupaten Jeneponto Alfian Syam, menambahkan bahwa dengan terlaksana kegiatan di 11 Kecamatan melalui Mini Lokakarya menjadikan sarana bagi DPPKB untuk lebih mengacu komitmen lagi kepada Tim Pendamping Keluarga yang ada di wilayah Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
“Sehingga dengan adanya kegiatan ini, kita memperlihatkan Tim TPK apa yang menjadi prioritas pelaksanaan pada tahun 2023 dalam penanganan Stunting, muncullah komitmen usaha untuk membantu dalam aksi penurunan Stunting,” tegasnya.
Alfian Syam berharap kepada semua lintas sektor, tak hanya DPPKB saja untuk bersama sama menurungkan angka stunting dengan berkordinasi. Sehingga aksi itu betul betul bisa konfergensi artinya sejalan.
Baca Juga : Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Turatea Jeneponto Persiapkan Halal Bihalal
“Peran peranan semuanyalah dalam hal ini DPPKB bersama Bappeda bersama sama membantu melakukan kordinasi kegiatan penurunan stunting seluruh OPD agar betul betul apa yang menjadi program memiliki daya ungkit besar terhadap penurunan angka Stunting di Butta Turatea,” ujarnya.
Hadir Camat Turatea Syamsul Ardhy Djahini, Kapolsek yang diwakili, Danramil diwakili, Kabid Dinas PPKB Jeneponto dan serta yang hadir. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
