HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sulselbartra) bersama Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar konferensi pers mengenai kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional Sulawesi Selatan hingga 30 April 2025.
Acara ini berlangsung pada Rabu, 28 Mei 2025 di Gedung Keuangan Negara (GKN) Makassar dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemenkeu di tautan t.kemenkeu.go.id/APBNSulsel2025.
Kepala Kanwil DJP Sulselbartra, Heri Kuswanto, hadir langsung dalam kegiatan ini dan menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan menunjukkan tren positif.
Baca Juga : Terlambat Lapor SPT? Tenang, DJP Beri Relaksasi Tanpa Sanksi!
Pada triwulan I tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Sulsel tercatat sebesar 5,78 persen (year on year), menjadi yang tertinggi sejak triwulan I tahun 2022. Capaian ini bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 4,87 persen.
“Angka ini sudah sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan tahun 2024–2026 yang berada dalam kisaran 5,23 hingga 6,71 persen,” ujarnya dikutip Rabu (28/05/2025).
Meskipun secara quarter-to-quarter (q-to-q) ekonomi mengalami kontraksi sebesar 4,12 persen, kondisi tersebut masih lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga : Bertemu DJP, Ketua Ombudsman RI Soroti Coretax: Indonesia Belum Siap!
Sementara itu, tingkat inflasi di Sulawesi Selatan pada April 2025 tercatat sebesar 2,28 persen (yoy), mengalami peningkatan sejalan dengan tren inflasi nasional yang berada di angka 1,95 persen.
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga menjadi penyumbang utama inflasi secara bulanan (month-to-month) dengan kontribusi sebesar 1,13 persen. Komoditas tarif listrik menjadi penyumbang terbesar dengan andil 1,12 persen.
Di sisi lain, Nilai Tukar Petani (NTP) Sulsel pada April 2025 mengalami penurunan sebesar 1,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan nilai tercatat sebesar 121,64 persen.
Baca Juga : Coretax Indonesia – Sistem Baru dalam Perpajakan Indonesia
Meskipun mengalami penurunan, NTP Sulsel tetap berada di atas rata-rata nasional dalam tiga bulan terakhir (Februari, Maret, dan April 2025), sebuah pencapaian signifikan setelah bertahun-tahun berada di bawah NTP nasional.
Penurunan NTP ini menjadi perhatian karena sebelumnya, mulai dari Agustus 2024 hingga Februari 2025, tren NTP Sulsel menunjukkan peningkatan yang konsisten.
Pemerintah akan terus mencermati faktor-faktor yang memengaruhi daya beli dan kesejahteraan petani sebagai sektor strategis dalam perekonomian Sulawesi Selatan.
Baca Juga : Penerimaan Pajak Ekonomi Digital Tembus Rp32,32 Triliun
Konferensi pers ini merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam menyampaikan perkembangan ekonomi dan fiskal kepada publik.
Pemerintah berharap informasi ini menjadi landasan bagi para pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan yang tepat, khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara inklusif dan berkelanjutan.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
