HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyoroti rendahnya kinerja sejumlah Perusahaan Daerah (Perusda) yang sedang dievaluasi.
Dari lima Perusda yang ditinjau, sebagian besar belum mencapai target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja awal. Bahkan, ada yang hanya mencapai 50 persen dari standar yang diharapkan.
“Secara garis besar, kita bisa melihat bagaimana proses bisnisnya berjalan. Ada target yang tercapai, tapi banyak juga yang tidak sesuai dengan perjanjian kinerja di awal,” ujar Munafri, Senin (17/3/2025).
Baca Juga : Mulia Sportival 2025 Siap Meriahkan HUT Kota Makassar 418
Hingga saat ini, evaluasi terhadap lima Perusda telah dilakukan, sementara satu lagi, yakni Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar, dijadwalkan untuk dievaluasi pada Kamis mendatang.
“Satu lagi, PDAM belum,” singkatnya.
Munafri menegaskan bahwa setelah semua laporan evaluasi diterima, Pemkot Makassar akan segera mengambil tindakan.
Baca Juga : Benahi Sikap Aparat, Munafri Minta Petugas Dishub Jadi Pelayan Publik, Bukan Preman Jalanan
“Kalau sudah dilaporkan, kita harus ambil tindakan. Kalau kinerjanya tidak menunjukkan performa yang baik, tentu akan ada langkah tegas,” katanya.
Evaluasi ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemkot Makassar dalam memastikan bahwa setiap Perusda dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Munafri juga menekankan pentingnya perbaikan dalam sistem dan strategi bisnis agar Perusda mampu berkontribusi lebih baik bagi kota.
Baca Juga : BBPOM di Makassar Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Soppeng Lewat Program “PARENTING KIE”
Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh Perusahaan Daerah (Perusda) di Makassar.
Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan milik daerah benar-benar berkontribusi terhadap pembangunan kota, bukan sekadar ada di atas kertas.
“Kita akan lakukan evaluasi dari luar, bertemu dengan semuanya, dan melihat seperti apa indikator-indikator aturannya. Saya ingin memastikan apakah mereka memulai dengan baik atau justru dalam posisi minus. Ini yang harus kita evaluasi,” tegas Munafri, Jumat (7/3/2025).
Baca Juga : Poltekpar Makassar Gelar Konferensi Internasional Bahas Pariwisata Bahari Berkelanjutan
Evaluasi ini menjadi langkah penting untuk menentukan arah pengelolaan Perusda ke depan. Tidak menutup kemungkinan, jika ada Perusda yang dinilai tidak mampu berkembang, maka akan ada kebijakan lebih lanjut untuk menyehatkan atau bahkan merevitalisasi perusahaannya.
Munafri juga menargetkan evaluasi ini berlangsung secepat mungkin, bahkan jika memungkinkan dilakukan saat bulan Ramadan.
“Secepat mungkin. Kita ingin segera melihat hasilnya agar bisa mengambil keputusan yang tepat,” tambahnya.
Munafri menegaskan bahwa menilai kinerja Perusda sebenarnya cukup sederhana. Ia ingin melihat target-target yang telah ditetapkan dan bagaimana progres yang dicapai.
“Mengukur perusahaan itu gampang banget. Kita akan lihat efisiensi yang terjadi di dalamnya. Ujung-ujungnya kan revenuenya, baru kita lihat nettnya. Kalau potensi pasarnya sekian persen dan hasilnya sekian persen, tinggal kita hitung apakah dia minus atau tumbuh,” jelasnya.
Bagi Munafri, tidak masuk akal untuk mempertahankan perusahaan yang tidak menunjukkan performa. Jika sebuah Perusda tidak mampu berkembang, maka perlu ada tindakan tegas demi efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset daerah.
Evaluasi menyeluruh ini menjadi sinyal bahwa Munafri ingin memastikan semua Perusda berfungsi dengan baik dan tidak menjadi beban bagi kota. Jika ada Perusda yang terus merugi tanpa perbaikan yang jelas, opsi revitalisasi atau bahkan pembubaran bisa menjadi jalan terakhir.
“Kalau dia tidak perform, masa mau kita pertahankan yang tidak perform?” pungkasnya
PENULIS: NURSINTA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
