MAMASA, HARIANEWS.COM – Fenomena tanah bergerak terjadi di Desa Pidara, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Sulawesi barat (Sulbar) terjadi sejak Kamis 11 Agustus hingga Selasa 16 Agustus 2022.
Sejumlah bangunan dilaporkan rusak dan lahan warga amblas akibat pergeseran tanah. Yang diperkirakan 3 sampai 4 meter lahan amblas.
Dengan kejadian itu, Personil Kodim 1428 Mamasa dan Personil Polres Mamasa bersama warga gotong royong memindahkan bangunan warga.
Baca Juga : Wanita Muda Asal Mamasa, Sulbar Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri
Dari pantauan awak media, ratusan orang berusaha memindahkan bangunan warga yang juga dibantu dari tetangga desa, Jumat (19/08/2022).

Tanah bergerak di Desa Pidara. (Foto: Jupran/HN)
Kepala Desa Pidara, Arianus D. mengatakan jika terdapat 19 rumah yang terdampak atas fenomena tanah amblas. Namun sebanyak 11 rumah yang parah.
Baca Juga : Hujan Akibatkan Longsor di Desa Orobua, Gilingan Padi Warga Ikut Tertimbun
“Empat rumah lainnya, kami anggap rawan terdampak jadi total ada 19 rumah,” katanya.
Arianus D berharap bantuan yang diberikan fasilitas lainnya seperti tikar dan kebutuhan bahan pokok, meskipun pihak Dinas Sosial telah memberikan tenda.
“Saat ini yang mengungsi di tenda sebanyak 11 KK (kepala keluarga). Semoga tikar segera diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Mamasa ” Harap Arianus.
Baca Juga : Kontraktor Ancam Segel Dua Sekolah di Desa Tondok Bakaru Mamasa
RESPON PEMERINTAH DAERAH
Pada Kamis 18/08/22 kemarin, Bupati Mamasa, Ramlan Badawi meninjau lokasi tersebut.
Ramlan Badawi mengatakan bahwa pemerintah daerah akan bantu sesuai kemampuan daerah.
Baca Juga : Pemda Mamasa Kerjasama BSRe-BSSN Tingkatkan Pelayanan
“Kita akan bantu sesuai kemampuan daerah, dan kita juga akan melaporkan ke pusat. Jika terjadi masalah mengenai struktur tanah. Apakah ada rongga atau apa,” katanya.
Ramlan Badawi menambahkan sampai saat ini belum ada kepastian akan fenomena yang terjadi. Meskipun masyarakat meminta agar mendatangkan BMKG untuk melakukan penelitian, sehingga diketahui pasti penyebab turunnya tanah.
“Hari ini, kita akan rapatkan mengenai persoalan Desa Pidara. Ini fenomena aneh, karena tidak ada juga tanda akan terjadi longsor. Hanya turun tanah,” ungkapnya.
“Dinsos telah melakukan pendataan, jumlah rumah rusak. Yang digunakan sebagai bahan analisa agar memberikan bantuan,” tandasnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News