HARIAN.NEWS, JAKARTA – Debat Capres-cawapres digelar perdana malam ini, Selasa (12/2/2023) oleh KPU di Kantor KPU RI Jakarta. Dalam momen tersebut Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyinggung soal hak asasi manusia (HAM) kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Pertanyaan yang disampaikan Ganjar, langsung berfokus pada soal kasus orang hilang yang hingga saat ini belum diketahui rimbanya.
“Apakah bapak kalau jadi presiden akan membuat pengadilan HAM? Kedua, apakah bisa menunjukkan dan membantu keluarga agar mereka bisa berziarah (untuk menemukan orang yang disebut hilang),” tanya Ganjar kepada Prabowo.
Baca Juga : Ketua Umum Projo Budi Arie Merapat ke Gerindra
Mendengar pertanyaan itu, Prabowo mengernyitkan dahi dan menegaskan bahwa pertanyaan tersebut terlalu tendensius terhadap dirinya.
Prabowo merasa bingung, mengapa soal isu orang hilang selalu disudutkan kepadanya. Padahal, kasus tersebut terjadi di Mahfud Md yang mana wakil dari Ganjar di Pemilu 2024.
“Masalah yang bapak tanyakan itu agak tendensius, mengapa yang 13 orang hilang itu ditanya ke saya? Itu tendensius dan wakil bapak yang mengurus itu selama ini, dan kalau keputusannya mengadakan pengadilan HAM tidak ada masalah,” jawab Prabowo.
Baca Juga : Prabowo Dapat Medali Kehormatan Tertinggi dari Presiden Prancis
Prabowo menambahkan, isu soal HAM selalu dihadapkan kepadanya setiap momentum pemilu presiden. Apalagi isu itu semakin kencang berhembus ketika survei elektabilitasnya tengah di atas angin.
Padahal menurut Prabowo, isu HAM yang menyudutkan dirinya saat masih menjadi militer dahulu sudah usai. Mereka yang dituding diculik dan dihilangkan olehnya sudah kembali dan mendukungnya saat ini.
“Lihat mereka yang dikatakan tapol (tahanan politik) kini duduk dan mendukung saya, saya kira isu itu selalu dihadapkan terhadap saya apalagi saat survei saya lagi tinggi,” ujar Prabowo menandasi.
Baca Juga : Besok, Macron akan Teken Perjanjian Persahabatan Bersama Prabowo di Borobudur
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
