HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Baru-baru ini viral di media sosial cuplikan video sandera Israel mencium kening Pejuang Hamas. Momen ini terekam saat pembebasan sandera Israel oleh Hamas. Namun, drama cium kening yang tersebar luas di medsos tersebut, justru membuat Netanyahu geram.
Jika sebagian masyarakat berpandangan positif pada langkah Tov, tidak dengan PM Netanyahu. Dia marah karena semua sandera dibebaskan oleh Hamas lewat sebuah seremoni — apalagi ada drama sampai mencium penyanderanya. Netanyahu menilai yang dilakukan Hamas telah mempermalukan tahanan.
Sebagai bentuk kemarahannya, Netanyahu menunda pembebasan 600 napi Palestina yang di penjaranya. Dia minta pembebasan sandera selanjutnya tidak memakai seremoni seperti yang dilakukan Hamas selama ini.
Baca Juga : Amerika Serikat Serang Iran, Donald Trump Jadi Sorotan
“Karena banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Hamas, termasuk seremoni yang mempermalukan tahanan kami setiap pembebasan. Mereka menggunakannya untuk propaganda. Maka kami memutuskan untuk menunda melepaskan ‘teroris’ yang rencananya akan dilepaskan hari Sabtu, sampai pelepasan sandera berikutnya yang tanpa seremoni,” kata kantor Perdana Menteri Netanyahu, dalam statement resmi mereka, dikutip dari AFP, Selasa (25/2/2025).
Seharusnya, pada Sabtu (22/2) ada pertukaran tahanan. Hamas sudah melepas 6 tahanan Israel, sementara Israel masih menunda melepaskan sekitar 600 tahanan Palestina.
Sebagai informasi, sejak tercapainya gencatan senjata di Gaza pada 19 Januari 2025, Hamas sudah melepaskan 25 sandera Israel lewat seremoni. Seremoni itu selalu disertai dengan para milisi berpenutup muka, yang mengarak para tahanan ke panggung.
Baca Juga : PBB: Gaza adalah Tempat Paling Lapar di Bumi
Lalu para tahanan itu akan melambaikan tangan dan memberikan sepatah dua patah kata kepada warga Gaza yang berkumpul.
Dalam seremoni itu pula, para sandera yang dibebaskan akan diberikan sertifikat dalam bahasa Ibrani yang berisi tentang akhir masa penahanan mereka. Lalu, para tahanan akan diserahkan ke petugas palang merah, yang akan menyerahkan mereka ke pihak Israel.
Netanyahu Sabotase Upaya Perdamaian
Langkah Netanyahu menunda pembebasan 600 warga Palestina yang ditahannya membuat Hamas marah. Mereka menuding Netanyahu menyabotase upaya perdamaian.
Baca Juga : Tanggapan Yusril soal Media Israel Sebut RI Bahas Normalisasi
“Netanyahu jelas mengirimkan pesan yang kuat bahwa ia sengaja menyabotase kesepakatan tersebut, ia sedang mempersiapkan suasana untuk kembali berperang,” ujar anggota biro politik Hamas, Basem Naim, seperti dlansir Al-Jazeera melalui laman kumparan, Senin (25/2/2025).
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
