HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Adik Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman tiba-tiba menjadi heboh. Ia tertangkap dalam rekaman CCTV di Perumahan Bumi Husada Indah, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, sedang marah-marah bersama 3 oknum anggota TNI lainnya.
Kejadian ini terjadi di rumah pengurus partai bentukan Prabowo Subianto, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Gerindra Sulawesi Selatan, Harmansyah.
Berdasarkan bukti yang diperoleh dari rekaman CCTV yang beredar, salah satu oknum TNI yang terlibat adalah Serma Andi Arifuddin Sulaiman, yang diketahui merupakan adik kandung Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Namun, hingga kini, motif pasti kedatangan para oknum anggota TNI ini belum diketahui.
Baca Juga : Kembalikan Kepercayaan Publik, Amran tak Main-main soal Calo di Kementan
Dikutip harian.news dari IG @tentang_gowa, Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu angkat bicara soal oknum TNI yang mendatangi rumah ketua Bappilu DPD Gerindra Sulawesi Selatan, Rahmasyah.
Kolonel Hutajulu mengatakan, saat ini oknum TNI tersebut sedang dipanggil oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/4 Makassar untuk menjalani pemeriksaan dalam rangka proses penyelidikan.
“Anggota tersebut sudah dalam pemanggilan oleh pihak Denpom XIV/4 Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan,” ujarnya dikutip harian.news, Jumat (5/9/2024).
Baca Juga : Indira Yusuf Ismail Dampingi Iriana Jokowi dalam Bimtek Hortikultura dan Tinjau Produk Kerajinan di Makassar
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Gerindra Sulawesi Selatan, Harmansyah menjelaskan karena kejadian ini keluarganya mengalami tekanan berat.
Hal itu disampaikan Harmansyah usai menyerahkan bukti rekaman CCTV ke Markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/4 Makassar, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Kamis (5/9/2024) sore.
Harmansyah menuturkan bahwa dua anaknya yang masih kecil mengalami ketakutan luar biasa saat insiden tersebut terjadi.
Baca Juga : Flashback Pertarungan Jelang Pilkada, Begini Kata Pengamat tentang King Maker Politik di Sulsel
“Anak saya ada di dalam rumah, dua anak kecil yang sangat ketakutan, sampai aliran listrik rumah saya dimatikan. Sedangkan anak-anak saya ada di dalam,” kata Harmansyah.
Menurutnya, tindakan tersebut bukan hanya mengancam keselamatan fisik keluarganya, tetapi juga berdampak serius pada psikologis anak-anaknya.
“Dari segi psikologis, ini tentu sangat berat bagi saya sebagai seorang ayah. Saya hanya berharap agar ini bisa ditindak setegas-tegasnya. Ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua,” ujarnya.
Baca Juga : Solusi El Nino, Mentan Siapkan Pompanisasi sebagai Strategi Jitu
Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak mengerti alasan di balik tindakan intimidasi yang dilakukan oleh oknum tersebut.
“Permasalahannya saya tidak paham. Kalau memang Saya dicari, handphone saya aktif 24 jam. Saya bisa dikabari kapan pun,” ucapnya.
Yang paling disayangkan Harmansyah, intimidasi itu berdampak serius pada kondisi psikologis istri dan anak-anaknya yang terus-menerus diliputi ketakutan.
“Sebagai korban, Saya merasa sangat terancam. Keluarga saya, terutama istri dan anak-anak saya, mengalami tekanan psikologis yang berat dan merasa ketakutan sepanjang waktu,” tuturnya.
Atas dasar itu, Harmansyah memutuskan untuk menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus tersebut ke DENPOM.
Menurutnya, ini adalah masalah yang harus ditangani institusi berwenang.
Harmansyah juga menyoroti bahwa tindakan oknum tersebut telah melampaui batas dengan memakai seragam militer
Pasalnya, oknum tersebut mengacungkan senjata api yang tidak pada tempatnya, dan beroperasi di luar komando yang seharusnya.
Kasus ini kini dalam proses penyelidikan oleh pihak DENPOM XIV/4 Makassar, dan Harmansyah berharap agar ada keadilan yang ditegakkan untuk melindungi keluarganya serta memberikan efek jera terhadap pelaku.
Diketahui, salah seorang dari oknum TNI tersebut merupakan adik dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News