HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Hari raya Iduladha 1445 Hijriah 2024 memiliki banyak makna di dalamnya bagi semua umat Muslim di dunia.
Ketua Ijtihad Persatuan Imam Masjid Sulawesi Selatan, KH Masykur Yusuf dalam ceramah mengatakan, Iduladha juga sebagai moment menjadikan Nabi Ibrahim as sebagai teladan untuk menyiapkan generasi emas yang saat ini menjadi umum di hadapan masyarakat.
“Di era digital yang semakin berkembang, kondisi anak-anak menjadi salah satu perhatian utama. Perkembangan teknologi seperti handphone dan internet memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan anak-anak,” ujarnya.
Baca Juga : IKA Smandel Makassar Berbagi Hewan Kurban ke Warga Banta-Bantaeng
Bermain handphone, game, sosial media, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keseharian anak-anak saat ini dan pola generasi gadnet unu terkadang penggunaan teknologi-teknologi tersebut sering tidak dapat dikontrol oleh orang tua serta seringkali membawa kepada dampak-dampak yang negatif.
“Sebagai bentuk perhatian terhadap kondisi anak-anak saat ini, perlu kiranya kembali kita kuatkan peran dari orang tua sebagai pendidik utama dalam lingkungan keluarga sebab dalam Islam orang tua,” paparnya.
Cara mendidik anak yang oleh pemerintah Kota Makassar dengan tag line “Jagai Anakta” ada beberapa hal yang perlu kita belajar dari kisah Nabi Ibrahim AS.
Baca Juga : Muhammadiyah Tetapkan Iduladha 6 Juni 2025, Pemerintah Kapan?
Pertama, kesabaran beliau dalam pernikahan yang menantikan kehadiran sang buah hati. Kedua, keberhasilan Nabi Ibrahim dalam mendidik anak untuk senantiasa taat kepada Allah dan kedua orang tua mampu dimiliki oleh anaknya bahkan sampai pada ketaatan di luar batas yang irasional.
“Ketiga, menjadi teladan yang baik untuk anak,” singkatnya.
Kata KH Masykur, bahwa salah satu metode yang harus diterapkan dalam mendidik anak adalah memberikan teladan atau contoh contoh yang baik untuk anak.
Baca Juga : Mengenal Hari Tasyrik dan Apa Saja Larangan serta Amalannya
Selain itu, orang tua juga perlu demokratis dan selalu berdialog dengan anak, Nabi Ibrahim dalam mendidik anak tidak berlaku layaknya seorang diktator.
Nabi Ibrahim adalah tipe orang tua yang sangat komunikatif dan demokratis.
“Dia selalu mengutamakan dialog dan berdiskusi bersama anaknya ketika membahas suatu permasalahan. Hal tersebut sebagaimana tergambar dalam firman Allah Surah As-Shoffat /102,” jelasnya.
Baca Juga : DP2 Makassar Temukan Dua Ekor Hewan Kurban Terinfeksi Cacing Hati
Hal tersebut yang perlu ditanamkan dalam diri orang tua di tengah gempuran tehnologi kian moderen yang ditawarkan dunia untuk anak-anak.
(NURSINTA)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News