HARIAN.NEWS, JAKARTA – Bacawapres pasangan Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, merespons pernyataan Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid yang menyebut dirinya bukan yang paling tertib dalam Nahdlatul Ulama (NU).
“Tanggapannya cuman satu EGP. Emang gue pikirin,” ujar Cak Imin di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2023).
Cak Imin juga menanggapi survei yang menyatakan suara NU lebih memilih pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Ia mengaku tak mempermasalahkan survei tersebut.
Baca Juga : La Ode Basir Beberkan Agenda Anies di Hari Pertama Kampanye
“Ya itu terserah terserah yang nyurvei aja lah. Terserah yang nyurvei aja, yang pasti dijadikan bahan masukan,” katanya, dilansir dari kumpran.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran siap adu kuat suara warga Nahdlatul Ulama (NU).
Ia yakin suara NU tidak akan lari ke pasangan lain. Sebab, menurutnya, saat ini warga NU sudah cerdas dalam menentukan pilihannya.
Baca Juga : Masa Kampanye Dimulai: Anies di Jakarta, Cak Imin di Surabaya
“Kita kuat-kuatan saja. Apakah kader NU yang ikut Pak Mahfud lebih banyak, atau lebih sedikit daripada saya? Apakah pengikut Pak Muhaimin (Iskandar) lebih sedikit atau lebih banyak dari saya?,” ujar Nusron Wahid saat ditemui usai rapat perdana dewan pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis (9/11/2023).
“Orang NU sudah cerdas, dengan saya menjadi tim di sini pasti pengikut saya pasti memilih saya, pengikut Habib Lutfi pada milih ke sini semua kan?” lanjutnya.
Politikus Golkar itu mengatakan suara Nahdliyin pasti akan mengikuti pilihan dirinya. Sebab Nusron mengatakan, sebagai mantan Ketum Ansor dan pengurus PBNU ia memiliki pengaruh cukup kuat untuk menggaet pendukung.
Baca Juga : Kasih Kaus ke Gibran, Cak Imin: Hidup tak Semudah yang Kamu Kira
“Saya tidak sombong, di NU yang paling tertib urutan itu saya, saya pernah Ketum PMII, Ketum Ansor dan pengurus PBNU. Yang namanya Muhaimin hanya pernah Ketua PMII belum pernah ketum Ansor dan PBNU. Apalagi pak Mahfud, bener kan?,” kata dia.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News