HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK, menyampaikan kritik menohoknya terhadap Mendikbud Nadiem Makarim.
Kritikan Jusuf Kalla pada Nadiem Makarim tersebut dilontarkan, saat ia menjadi pembicara dalam acara diskusi pendidikan yang turut disiarkan dalam YouTube TV Parlemen.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla cukup tegas saat menjadi pembicara di acara diskusi bertajuk “Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan” yang digelar di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, 7 September 2024.
Baca Juga : Permohonan Praperadilan Ditolak, Begini Respon Nadiem Makarim
Dilihat di kanal YouTube TV Parlemen, Jusuf Kalla mulanya mengulas tentang beberapa tokoh Menteri Pendidikan di Indonesia terdahulu.
“Ada Muhadjir, Ada Prof. Nuh Rektor ITS ada Anies Rektor Paramadina,” tutur JK.
Mantan Wakil Presiden tersebut mengkritik Mendibudristek saat ini yang dijabat Nadiem Makariem.
Baca Juga : Jusuf Kalla Apresiasi Solidaritas ASN dan Masyarakat Tangerang untuk Gaza
Menurut JK Kemendikbudristek memiliki cakupan yang sangat luas hingga memerlukan orang yang benar-benar kompeten.
“Ada kemudian Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ngantor,” kritik JK.
Sontak sentilan dari JK tersebut disambut tawa dan tepuk tangan dari banyak peserta diskusi.
Baca Juga : Kejaksaan Agung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri
Usai mengkritik menohok tersebut, JK pun menyampaikan permohonan maafnya.
“Minta maaf, Sekjen,” tutur JK.
Ia berharap agar pemerintah mendatang dapat memilih menteri agar dapat diisi oleh orang-orang berkompeten.
Baca Juga : Jusuf Kalla: Perang Sebabkan Ekonomi Dunia Menurun
Jusuf Kalla mengklaim beberapa kali menyampaikan permintaan untuk dapat bertemu dengan Nadiem, namun harapannya tersebut belum terealisasi hingga saat ini.
Terkait tema diskusi, sebagai pengusaha JK menyebut bahwa akan memilih direktur perusahaan yang kompeten terlebih dahulu dibandingkan mempermasalahkan anggaran.
“Kalau saya punya perusahaan, yang pertama saya siapkan di Dirut yang terbaik, bukan berapa anggarannya,” ungkap Jusuf Kalla.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
