HARIAN.NEWS, TIONGKOK – Dalam semangat kolaborasi global dan kemanusiaan, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), menghadiri Shanghai New Hongqiao International Medical Centre Symposium bertajuk “Two-Way Opening and Industrial Win-Win: Outbound Channel Navigating New International Opportunities Conference on Life and Health 2025.
Forum bergengsi ini menjadi wadah strategis bagi para pemimpin dunia kesehatan, industri, dan akademisi untuk membangun sinergi lintas batas dalam mewujudkan masa depan layanan kesehatan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.Kegiatan ini di hadiri
Tn. Jiang Bin, Sekretaris Jenderal dan Wakil Presiden Eksekutif Shanghai Yangtze River Delta Commercial Innovation Research Institute; Tn. Gu Yaogiang, Ketua Shanghai New Hongqiao International Medical Centre Construction Development Co. Ltd;, Ny. Zhu Yinghua, Direktur Investment and Public Service Affairs Centre dari Shanghai Hongqiao International CBD Administrative Commission;Tn. Liu Chang, CEO Health Asia.
Dalam kegiatan ini, Prof. Taruna Ikrar didampingi oleh dr. Wachyudi Muchsin, S.Ked., S.H., M.Kes., C.Med., Staf Khusus Kepala BPOM RI, serta Lynda K. Wardhani, Ph.D., Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM RI. Kehadiran delegasi Indonesia ini menandai langkah nyata BPOM dalam memperkuat diplomasi kesehatan internasional serta membuka peluang kolaborasi riset, investasi, dan regulasi inovatif di bidang farmasi dan teknologi medis.
“Kesehatan adalah bahasa universal yang menyatukan umat manusia. Melalui kolaborasi lintas negara, kita tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga harapan dan tanggung jawab untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan berkeadilan,” ujar Prof. Taruna Ikrar dalam sambutannya.
Lebih jauh, Prof. Taruna menekankan bahwa transformasi sektor kesehatan global memerlukan pendekatan yang kolaboratif melibatkan akademisi, pelaku industri, dan regulator Academic, Business, Government/ABG Collaboration).
Dalam konteks ini, BPOM RI berkomitmen menjadi mitra aktif dalam memperkuat sistem kesehatan yang berdaya saing dan berbasis sains.
Pertemuan di Shanghai ini juga menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan perannya dalam arsitektur kesehatan dunia, sekaligus memperkuat posisi BPOM sebagai Food and Drug Authority yang diakui secara internasional.
“BPOM tidak hanya bertugas mengawasi, tetapi juga menjadi penggerak inovasi dan penjaga kehidupan,” tambah dr. Wachyudi Muchsin, menegaskan semangat humanis dan progresif dari kepemimpinan Prof. Taruna Ikrar.
Melalui forum ini, BPOM RI terus mengukuhkan diplomasi ilmiah (scientific diplomacy) dan kemitraan strategis untuk memastikan keamanan, mutu, dan khasiat produk kesehatan di tengah dinamika global.
“Dari Shanghai, semangat kolaborasi ini diharapkan menjalar ke berbagai belahan dunia membangun jembatan ilmu, industri, dan kemanusiaan tanpa batas,” pungkas Taruna.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
