HARIAN NEWS,SINJAI-Surat selebaran yang bertuliskan ajakan untuk tidak memilih pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Sinjai nomor urut 3 (Hj.Nursanti-Lukman) ditemukan masyarakat di tengah Alun-alun kota Sinjai,Jumat (18/10/2024).
Selebaran tersebut tidak hanya memojokkan Paslon yang berakronim SANTUN (Santi-Lukman), pasalnya, dua penyelenggara pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten yang mempunyai sematan ‘Bersatu’ juga ikut terseret di Black Campaign Paslon usungan PBB-PAN itu.
Komisi pemilihan umum (KPU) serta Badan pengawas pemilihan umum (Bawaslu) Sinjai tertulis jelas di selebaran dengan pembahasan ketua Bawaslu dengan calon wakil bupati SANTUN (Lukman Arsal) terkait oknum anggota Bawaslu yang sempat menerima kendaraan mewah dan sejumlah transferan dari calon Bupati Sinjai Hj.Nursati dengan jumlah fantastis.
Ketua Bawaslu Sinjai Muhammad Arsal Arifin yang di konfirmasi mengaku pening dengan beredarnya selebaran tersebut, selain mencatut lembaganya juga merembes ke jabatannya sebagai ketua Bawaslu Sinjai, membuat pihaknya meraba-raba.
“Selebaran ini membuat saya berpikir keras, karena mencatut nama Bawaslu Sinjai.
Sampai sekarang saya masih meraba-raba, hal selebaran ini mengarah kemana?!, karena,tertulis di dalam selebaran,ada pembahasan saya (selaku ketua Bawaslu) dengan calon wakil Bupatinya Hj.Nursati, terkait kelakuan oknum yang ada di Bawaslu.
Namun yang pasti saya tekankan, jika ada laporan terkait penyelenggara Bawaslu yang bermain-main dengan Paslon, saya pastikan akan memprosesnya, dan itu bukan cuma anggota, saya pun selaku ketua siap di proses jika demikian,” ungkapnya, Jumat malam kemarin .
Menanggapi selebaran Black Campaign di masa pemilu, kata CEO PT Duta Politika Indonesia, Dedi Alamsyah Mannaroi, adalah hal biasa, namun saja, Abangda, sapaan akrab CEO Duta Politika Indonesia itu, menyarankan penegak hukum harus andil secepatnya untuk memecahkan misteri selebaran Kolaborasi hebat,antara Paslon dan Penyelenggara pemilu di Sinjai.
“Black Campaign di masa pemilu itu sudah biasa, namun tetapi, Black Campaign terkait Kolaborasi Hebat antar Paslon dan Penyelenggara, baru kali ini luar biasa dan ini harus dibuktikan secara hukum, supaya tidak menjadi Fitnah bagi penyelenggara dan Paslon. Intinya harus diserahkan semua kepada pihak aparat hukum,” jelasnya, Sabtu(19/10/2024).
Sebelumnya,selebaran berisi kampanye hitam (black Campaign) yang menyerang salah satu Calon Bupati (Cabup) Sinjai beredar di masyarakat.
Selebaran yang memuat ajakan tidak memilih Cabup nomor urut 3 ditemukan di alun-alun kota Sinjai.
Isi selebaran black Campaign itu menuding calon Bupati Sinjai yang di Usung PBB- PAN Hj. Nursanti, bekerja sama dengan penyelenggara Pilkada Sinjai untuk membeli suara masyarakat Sinjai pada pemungutan suara 27 November 2024 mendatang .
Berikut isi selebaran yang beredar di kota Sinjai terkait Pasangan calon Bupati -Wakil Bupati Hj.Nursati-Lukman Arsal;
WASPADA AKSI JUAL BELI SUARA DI PILKADA SINJAI 2024
Sejak lama tersebar luas di Masyarakat, kalau calon bupati Sinjai nomor urut 3 Hj. Nursanti akan memanfaatkan semua elemen yang ada, tidak terkecuali oknuM-Oknum penyelenggara Pilkada (Bawaslu, KPU) serta ASN untuk menjadi agen pengumpul Suara sekaligus sebagai distributor pembayaran yang hingga kini gencar melakukan penawaran sampai Ke pelosok desa.
Salah satu isu yang pernah mengemuka namun berhasil diredam adalah adanya pelibatan oknum Bawaslu yang dikabarkan akan merekrut perangkat pelaksana baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat desa hingga TPS yang akan ditugaskan membeli suara dan memenangkan nursanti, dan petugas-petugas yang dipilih oknum bawaslu tersebut telah dilatih oleh oknum yang disebut sebagai konsultan nursanti.
Oknum Bawaslu tersebut , sempat diberi fasilitas kendaraan mewah oleh nursanti berikut dana operasional yang kemudian ditarik oleh wakilnya Lukman Arsal setelah mendapat informasi dari ketua bawaslu akan adanya kemungkinan diskualifikasi jika permasalahan ini dipersoalkan.
Bukan hanya itu, aksi boking dan borong suara untuk Nursanti, juga terungkap dari beberapa orang dekatnya yang mengaku telah diberi tahu oleh nursanti kalau dirinya juga telah ada kesepakatan dengan sejumlah petinggi di daerah ini yang akan diberinya dana mulai dari 500 juta hingga SATU Miliar rupiah yang akan digunakan menggerakkan sumber dayanya memenangkan nursanti.
Dengan pelibatan semua elemen tersebut, Nursanti kini dikabarkan memilih lebih santai dan terkesan tidak melakukan kegiatan sosialisasi/kampanye serta tidak lagi menganggap adanya tim yang telah dibentuknya sendiri karena dianggap tidak bisa bekerja menyediakan stok suara yang akan dibelinya.
untuk memenangkan penawaran harga suara wajib pilih, diluar dana yang diperuntukkan kepada para pekerjanya, Nursanti dikabarkan sudah menyediakan dana 30 miliar untuk 100 ribu suara. (Bgs)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
