HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Kisruh antara murid dan pihak sekolah SMAN 17 Makassar beberapa hari ini masih hangat dibicarakan masyarakat utamanya para orang tua murid yang merasa rugi, sebab peluang anaknya untuk berkuliah di sejumlah perguruan tinggi kandas.
Diketahui masalah ini bermula ketika data murid SMAN 17 tidak masuk dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), sebagai syarat SNBP.
Kisruh ini diduga juga karena masalah internal yang ada di dalam stuktur petinggi sekolah, yang diketahui sekolah unggulan ini harus berurusan panjang dan mengakibatkan para murid melakukan aksi mogok sekolah atau belajar.
Baca Juga : Tempo Kembali Diteror, Komisi I Minta Kepolisian Bertindak Cepat
Mengetahui hal ini, anggota Komisi I dari Fraksi PKB membidangi pendidikan Syamsul Rizal MI atau Deng Ical mencari akar masalah masalah SNBP yang dirasakan para murid di SMAN 17 Makassar.
Dalam wawancaranya, pria yang akrab dengan akronim DI itu langsung menemui Ketua Komisi X DPR RI untuk memberikan solusi dan jalan keluar dengan masalah murid putih abu-abu tersebut.
“Saya tidak tahu kemungkinannya bagaimana, yang jelas ketua Komisi X sudah segera komunikasi dengan ketua panitianya, dan jika ada jalan serta tidak melanggar aturan, akan diusahakan,” jelasnya, Sabtu, (8/2/2025).
Baca Juga : Dewan RI Gamblang Respons Teror Kepala Babi di Redaksi Tempo: Pengecut dan Kampungan!
Peluang para murid yang diketahui tak bisa ikut dalam SNBP lalu lanjut ke tahap SNMPTN.
“Artinya, jika permasalahan administratif masih memungkinkan, misalnya ada slot yang tersedia, akan kita coba.” aku Deng Ical.
Ia mengatakan kalau masalah ini banyak pihak merasa dirugikan terutama para murid yang beberapa waktu lalu berdemo dan akhirnya mogok belajar.
Baca Juga : Anggota Komisi I Deng Ical Mengutuk Keras Penembakan 3 Polisi oleh Oknum TNI
“Semua dirugikan, sekolah dirugikan, siswa dirugikan, dan kampus yang membuka slot juga dirugikan. Tidak ada yang diuntungkan dengan situasi ini,” ujarnya.
Akhirnya, Deng Ical mengatakan, setelah dirinya berkomunikasi dengan banyak pihak terkait adanya keterlambatan pihak sekolah dalam mendaftarkan data base para murid ke sistem yang sudah ditentukan.
“Karena slotnya sudah ada, jatah untuk SMA 17 sudah disiapkan, tapi karena sistemnya sudah tutup, maka begitu program ditutup, langsung tertutup,” jelasnya.
Baca Juga : Anggota Komisi I Deng Ical Kunjungi KPID Sulsel, Ini Yang Disampaikan
Meski tertutup, Mantan Wakil Wali Kota Makassar periode 2015-2019 menambahkan, dirinya dan sejumlah pihak akan terus mengupayakan agar masalah yang mendera para murid sekolah menengah atas negeri itu segera selesai dan bisa kembali mengikuti SNBP.
“Untuk membuka itu membutuhkan otorisasi, intinya para pihak harus berkomunikasi di tingkat atas,” tutupnya.
Berdasarkan informasi yang dipetik dari pihak Disdik Sulsel, masalah ini adalah murni kesalahan pihak sekolah yang telah lalai dan kerap mengulur-ulur waktu dalam memasukkan data para muridnya ke dalam aplikasi yang ditentukan.
Informasi ini sudah dikonfirmasi harian.news ke salah satu staf Disdik Sulsel yang bertugas menyelidiki masalah ini. Ternyata, kelalaian itu diperparah karena para murid juga terlambat menyetor syarat dan ketentuan seperti sertifikat sebagai syarat dalam mengikuti SNBP tersebut.
PENULIS: MUH YUSUF YAHYA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News