Oleh: RIDHA RASYID*
Partai Gerindra telah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Gowa yaitu Husnia Talenrang -Darmawangsa Muin sore kemarin.
Lagi lagi kita dibuat terkejut dan nyaris terperangah atas keputusan ini.
Baca Juga : Bulu Tana Jadi Pusat MTQ Ke-46, Ribuan Kafilah Berkompetisi
Sebelumnya Iwan Darmawan Aras Ketua Partai Gerindra Sulawesi Selatan “tergusur” dari pencalonan Gubernur Sulawesi Selatan. Siapa sangka akan terjadi hal tersebut. Seorang ketua partai di tingkat provinsi, sudah berjibaku dalam pemilu legislatif, mengerahkan seluruh kemampuan untuk memenangkan partainya, tapi elite partai di tingkat pusat punya pertimbangan lain.
Itu dinamika politik yang terkadang sulit ditebak. Ini pula yang menguatkan pendapat yang mengatakan bahwa politik itu adalah soal kepentingan bukan soal kebutuhan apatahlagi keinginan. Ada kepentingan lain yang mungkin menjadi pertimbangan yang sangat krusial harus di tempuh.
Pragmatisme dalam politik terkadang sulit terhindarkan.
Baca Juga : Somba Opu Jadi Ajang Deklarasi Damai Tolak Aksi Anarkis
Kerja kerja yang sudah dilakukan Darmawangsa Muin (DM) dengan tagline Gowa Berua itu, seakan tidak bermakna dengan keputusan ini.
Mungkin saja DM legowo menerima kebijakan partainya ini. Tidak ada jalan lain harus menerima. Kecuali DM punya keberanian dari awal untuk mengambil sikap berbeda bila partainya tidak merekomendasikannya.
Tapi nampaknya DM tidak ingin konfrontasi langsung dengan partainya itu. Dengan dukungan Partai Demokrat, PKS, PKB dan Perindo, sudah cukup untuk melenggang. Namun, langkah ini tidak ditempuh DM.
Baca Juga : DM: Gowa Target Produksi Komoditas Padi dan Jagung yang Terbaik di Sulsel
Tentu nasib koalisi ini akan bubar dengan sendirinya, kecuali jika ada komitmen baru yang akan dibangun untuk menentukan arah berlabuh nya partai-partai itu.
Ataukah mungkin, partai partai itu membentuk poros baru yang kemudian merekrut Abdul Rauf Malaganni, yang hingga kini belum jelas kendaraan apa yang akan mengantarkannya mendaftar ke KPUD.
Perubahan Peta Politik
Dalam ulasan Saya sebelumnya, bahwa akan terjadi pertarungan dengan beberapa simulasi yang bakal terjadi. Tetapi setelah adanya keputusan Gerindra mengusung HT-DM akan sangat jauh berbeda eskalasi politik yang bakal terjadi.
Baca Juga : Lomba Layang Layang Warnai Gemerlap Peringatan Proklamasi Ke-80 di Gowa
Kita tahu HT ini adalah petarung yang andal. Punya keyakinan diri tinggi untuk menghadapi berbagai tantangan.
Dia selalu punya arah bagaimana bisa mengalahkan lawan dan mengerti strategi kepemimpinan yang cukup mumpuni.
Di bagian lain, Amir Uskara yang juga bakal calon Bupati (kecuali tiba tiba dia mundur karena ada faktor lain yang lebih menguntungkan) hingga kini belum juga mendapatkan rekomendasi — meskipun ada yang mengatakan bahwa itu hanyalah persoalan waktu — akan semakin membuat ketidakpastian majunya dan dengan siapa dia berpasangan.
Yang jelas, bahwa perubahan drastis akan terjadi pada tim relawan DM. Oleh karena itu, DM harus bisa menjelaskan kepada mereka, bahwa politik itu adalah kompromi untuk maju bersama memperjuangkan aspirasi rakyat. Dalam kedudukan apapun sepanjang masih bisa berbuat, tidak tergantung posisi apapun yang melatarinya.
Walaupun juga kita tahu, bahwa posisi wakil bupati tidak memiliki kewenangan yang cukup untuk mengeksekusi apa yang menjadi bagian yang sudah direncanakan.
Maka DM , walaupun harus menerima kenyataan pahit hanya sebagai wakil, tapi seyogyanya punya posisi tawar untuk mewadahi program dan kebijakan yang sudah direncanakan sebagai manifestasi dari visi Gowa Berua itu. Jangan kemudian visi ini ikut tergusur bersamaan dengan tersingkirnya DM dari posisi no 1.
HT – DM punya peluang yang cukup baik untuk memenangkan kompetisi kepemimpinan di Kabupaten Gowa. Yang terpenting kerja kerja politiknya terstrukur, terukur dan mampu membangun komunikasi dengan rakyat.
Banyak turun ke bawah sudah lama diinplementasikan oleh HT. Dia perempuan yang kuat menghadapi hal-hal baru baginya. Dia mau belajar dari apa yang dia lihat, alami dan memerlukan penanganan sebagaimana mestinya.
DM juga punya kemiripan, selalu ingin dekat dengan konstituen, rendah hati dan tutur kata yang santuan, menjadi kapital komunikasi yang bersambung. Kedua figur ini, bisa menjadi harapan rakyat membawa Kabupaten Gowa lebih maju dan sejahtera rakyatnya. Semoga
*Pemerhati Demokrasi dan Pemerintahan
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
