Logo Harian.news

Komitmen Prof Taruna Ikrar Memperkuat BPOM Dikancah Internasional di Bidang Kefarmasian

Editor : Redaksi Selasa, 29 Juli 2025 00:17
Komitmen Prof Taruna Ikrar Memperkuat BPOM Dikancah Internasional di Bidang Kefarmasian

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Dr. Taruna Ikrar, menyampaikan komitmen kuat lembaganya dalam mempererat kolaborasi strategis antara Indonesia dan India dalam bidang farmasi.

Hal ini disampaikan saat hadir sebagai Tamu Kehormatan (Chief Guest) dalam acara Leadership Networking Reception DISSO ASIA 2025, yang diselenggarakan di Jakarta, menjelang pembukaan simposium internasional bergengsi dalam bidang ilmu disolusi.

Dalam sambutannya, Prof. Taruna Ikrar menyampaikan apresiasi dan penghormatan delegasi internasional yang hadir Shri Sandeep Chakravorty, Duta Besar India untuk Indonesia, Dr. Rajeev Raghuvanshi, Drugs Controller General India, Dr. L. Ramaswamy, Sekretaris Jenderal SPDS dan Ketua SOTAX India, Prof. Dr. Padma V. Devarajan, Presiden SPDS

Baca Juga : BPOM Bongkar Bisnis Gelap Stemcell Rp235 Miliar di Magelang, Taruna: Ilmu Tanpa Legalitas Mengancam Nyawa

Para pembicara terkemuka, regulator, profesional industri farmasi, akademisi, serta perwakilan dari berbagai kedutaan besar.

Prof. Taruna menekankan bahwa BPOM tidak hanya menjalankan fungsi pengawasan, tetapi juga memainkan peran penting sebagai fasilitator pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan investasi farmasi yang bertanggung jawab di kawasan Asia.

“Kualitas bukan hanya aspek teknis, tetapi juga pilar utama dalam membangun kepercayaan publik dan keselamatan pasien. Ilmu disolusi kini bukan sekadar uji laboratorium, melainkan alat strategis yang menentukan mutu dan efektivitas obat, termasuk produk biologis yang sangat kompleks,” tegasnya.

Baca Juga : Konsistensi ASEAN dalam Mendukung Palestina

Ia juga menyampaikan penghargaan tinggi kepada Society for Pharmaceutical Dissolution Science (SPDS) atas pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah DISSO ASIA 2025, serta atas dukungan penuh dari Kedutaan Besar India di Jakarta dalam memperkuat hubungan bilateral di sektor farmasi.

BPOM RI, lanjut Prof. Taruna, membuka diri untuk mendorong investasi farmasi asing yang berbasis teknologi tinggi dengan menciptakan iklim regulasi yang transparan dan progresif.

Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas produksi nasional melalui kehadiran fasilitas Good Manufacturing Practice (GMP) berkelas dunia, sekaligus menjamin transfer teknologi dan praktik terbaik demi mutu obat yang optimal.

Baca Juga : Demi Kemudahan Nasabah, Pegadaian Kini Luncurkan Fitur Kirim Uang Internasional

Kolaborasi Indonesia–India dinilai sangat strategis, dan BPOM mendorong kerja sama konkret melalui Harmonisasi farmakope antara kedua negara, penyusunan standar bersama, penguatan kapasitas SDM kefarmasian, pertukaran informasi dan regulasi lintas negara

“Kami memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi farmasi regional yang mandiri dan inovatif, dengan mengedepankan riset dalam negeri serta penerapan teknologi mutakhir seperti Quality by Design (QbD) dan kecerdasan buatan (AI),” ujarnya optimis.

Simposium DISSO ASIA 2025 menjadi ajang penting yang mempertemukan para ilmuwan, pelaku industri, regulator, dan akademisi dari berbagai negara untuk berdiskusi tentang tantangan terkini, termasuk disolusi produk biologis, imunogenisitas, keamanan obat, dan penguatan sistem regulasi yang adaptif.

Baca Juga : Gercep! MRR Sayembara Desain AAS Islamic International

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda