HARIAN.NEWS, JENEPONTO – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jeneponto, Herman Nai mengeluhkan sulitnya mengakses data Bantuan Beras Pemerintah (CBP) di dinas terkait.
“Pada dasarnya, Kami ingin OPD yang menyalurkan manfaat bantuan yang bersumber dari pusat maupun daerah untuk terbuka agar bantuan tepat sasaran,” ujar Legislator Partai Gerindra ini kepada harian.news, Sabtu (21/12/2024).
“Kami saja wakil rakyat yang meminta data soal bantuan penerima CBP tidak diberikan, malah disuruh untuk RDP hanya meminta data penerima bantuan saja,” keluh Herman.
Baca Juga : Mantan Presiden BEM, Dedy Herianto Resmi Pimpin BARET ICMI Jeneponto
Ia juga menanggapi soal pengadaan indukan bibit kuda dan ternak sapi yang disalurkan oleh Bidang Peternakan Dinas Pertanian Jeneponto.
“Kami akan lakukan evaluasi dan menyampaikan informasi ini kepada pihak terkait agar data penerima bantuan ternak bisa kami sandingkan dengan dada penerima bantuan dan data yang disalurkan oleh bidang peternakan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Pengadaan bibit indukan kuda dan pengadaan bibit sapi yang bersumber dari Jeneponto, Dinas Pertanian Jeneponto mendapat sorotan dari Tokoh Pemuda Tamalatea, usai didapati ada beberapa hewan yang mengalami sakit.
Baca Juga : Ketum KKT Jeneponto Ajak Bangun Daerah: Pilkada Selesai Saatnya Bersama Membangun Jeneponto
Untuk diketahui, pengadaan bibit kuda dan sapi di Jeneponto ini menelan anggaran Rp 1,1 miliar, dengan rincian bibit indukan kuda Rp 790 juta dan pengadaan ternak sapi Rp 310 juta.
Perwakilan Pemuda Tamalatea Edi Heriyanto menyampaikan, dari hasil pantauannya bahwa ada indukan kuda terluka yang pihaknya dapati di kelompok tani ternak Borong Camba 1 desa Kalimporo, Kecamatan Bangkala
Tidak hanya indukan kuda, Edi menambahkan, pihaknya juga menemukan ada sapi yang terluka di Desa Gunung Silanu, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.
Baca Juga : Bulog Siap Beli Gabah Petani Jeneponto Rp6.500/Kg, Lapor 3 Hari Sebelum Panen!
Penulis: Aswin
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
