JAKARTA,HARIAN.NEWS – Harian.News kembali menyajikan ulasan lima berita yang menjadi sorotan pekan ini, ditambah dengan pembaruan terkini yang tengah ramai dibicarakan.
Mulai dari perjuangan petani di Luwu Timur hingga event Drag Bike yang menuai kritik, berikut rangkuman lengkapnya.
1. Luka Tanah Petani Lutim: Melawan Ketidakadilan Korporasi
Di tanah Mantadulu, Tawakua, dan Taripa, ratusan petani terus berjuang mempertahankan tanah mereka yang dianggap dirampas oleh PTPN. Sejak akhir 2024, mereka mendirikan tenda perjuangan sebagai simbol perlawanan terhadap dominasi korporasi besar.
Baca Juga : Mentan Amran Bawa Kabar Baik ke Petani Jagung di Indonesia
Tanah yang dahulu subur dan menjadi sumber penghidupan para transmigran kini menjadi medan sengketa. Para petani menyerukan keadilan, menyuarakan hak atas tanah yang telah mereka garap selama bertahun-tahun.
Perjuangan mereka bukan hanya soal kepemilikan, tetapi juga simbol perlawanan terhadap hegemoni yang merampas harapan mereka.
2.Dogecoin vs Shiba Inu: Siapa Pemimpin Meme Coin di 2025?
Baca Juga : Fadly Padi di Event Booth Makassar Pikat Pengunjung City Expo di Surabaya
Pasar cryptocurrency kembali bergolak, dengan Dogecoin dan Shiba Inu menjadi perbincangan hangat. Dua koin ini, yang dikenal sebagai “meme coin,” bersaing ketat untuk mendominasi pasar di tahun 2025.
Meskipun menawarkan potensi keuntungan besar, para ahli mengingatkan investor untuk mempertimbangkan risiko. Tidak hanya berdasarkan tren, keputusan investasi harus sejalan dengan tujuan jangka panjang dan toleransi risiko masing-masing.
3. Duka Mendalam: Ayah Wali Kota Makassar Terpilih Meninggal Dunia
Baca Juga : Lakukan Kunjungan, Appi Akui Kondisi Dermaga Pulau Sangat Memprihatinkan
Kabar duka datang dari keluarga Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin (Appi). Sang ayah, Arifuddin Katta, meninggal dunia di RSUD Majene pada Minggu, 12 Januari 2024. Kepergian beliau menjadi kehilangan besar bagi keluarga dan masyarakat yang mengenalnya.
4. Honorer Sinjai Terancam Dirumahkan di 2025
Ratusan tenaga honorer di Kabupaten Sinjai menghadapi ketidakpastian. Mereka yang tidak terdaftar dalam database BKN mengadu ke DPRD untuk meminta solusi terkait nasib mereka.
Baca Juga : Appi Gagas Pembentukan 2 Perseroda, Fokus Sektor Pangan dan Infrastruktur Komersial
Baca berita lainnya Harian.news di Google News