Logo Harian.news

Limbah Plastik Jadi Beton Ramah Lingkungan Antar Prof Erniati Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Unifa

Editor : Redaksi Sabtu, 17 Desember 2022 10:21
Foto bersama Prof Erniati usai dikukuhkan guru besar Unifa, Kamis (15/12).
Foto bersama Prof Erniati usai dikukuhkan guru besar Unifa, Kamis (15/12).

MAKASSAR, HARIAN.NEWS – Untuk pertama kalinya, Universitas Fajar (Unifa) mengukuhkan guru besar, Prof. Dr. Ir. Erniati, ST., MT pada rapat senat terbuka luar biasa Kamis, 15 Desember 2022 lalu.

Pengukuhan guru besar ini dilaksanakan di ballroom Edelweiss Universitas Fajar, Jl Prof Basalamah. Prof. Dr. Ir. Erniati, ST., MT dikukuhkan sebagai guru besar bidang Teknik Struktur dan Material.

Pengukuhan mengangkat tema “Agregat Buatan Limbah Plastik PET (Polyethylene Terephthalate) sebagai Material Beton Ringan”.

Baca Juga : IKA Pascasarjana Unifa Gelar Halal Bihalal Secara Khidmat dan Kebersamaan di Saung Beba

Saat pidatonya, Prof. Erniati membahas mengenai bagaimana memanfaatkan limbah plastik sebagai material agregat buatan yang digunakan untuk bahan penyusun beton yang ramah lingkungan yang dinamai beton lipstik atau limbah plastik.

Dalam pemaparannya, hingga saat ini, 6,5 miliar ton limbah plastik dan karet yang dihasilkan tiap tahun secara global, dan pembuangan limbah ini menimbulkan ancaman besar bagi lingkungan karena jangka waktu degradasi yang lama.

Dalam hal ini, Prof Erniati melihat solusi dengan beberapa langkah dalam penanganan pengelolaan sampah plastik yaitu dengan Reuse, Reduce, dan Recycle atau dikenal sebutan 3R.

Baca Juga : Sri Gusty, Wakil Dekan Pascasarjana Unifa ‘Tak Sabar’ Ingin Terbitkan Buku Puisi Keduanya

Olehnya dengan penggunaan kembali dan daur ulang sampah plastik sebagai bahan konstruksi akan mengurangi masalah penumpukan sampah plastik.

Produk plastik yang dapat didaur ulang yaitu PET (Polyethylene Terephthalate), PP (Polypropylene), LDPE (Low-Density Polyethylene) dan HDPE (High-Density Polyethylene). PET sendiri merupakan salah satu sampah plastik yang paling melimpah karena umumnya digunakan sebagai botol plastik dan wadah makanan.

Pemanfaatan PET sebagai agregat kasar memberikan bobot beton yang lebih ringan dibandingkan beton yang menggunakan agregat alam. Agregat buatan hasil limbah plastik memiliki permukaan lebih halus dan licin yang memberikan efek penurunan kuat tekan dan kuat lentur. Maka dari itu, penelitian ini masih perlu mengkaji durabilitas (daya tahan) beton baik akibat panas, beban dan lingkungan agresif.

Baca Juga : Pertemuan Danny dan Deng Ical di Pelantikan LDII Makassar Penuh Keakraban

Adapun rencana penelitian kedepannya yang akan dilakukan Prof. Erniati yaitu potensi limbah plastik sebagai agregat buatan yang ringan yang dapat dimanfaatkan masih perlu diteliti bagaimana pengaruh suhu terhadap beton lipstik ini jika seandainya dimanfaatkan dan terjadi kebakaran. Bagaimana pengaruh suhu dan durasi terhadap beton lipstik tersebut.

Selanjutnya perlu ada penelitian bagaimana mesin pencacah plastik dan mesin pemecah bongkahan plastik yang telah dilelehkan setelah padat kembali sehingga bisa membentuk agregat kasar.

Rektor Unifa, Dr Muliyadi Hamid dalam sambutannya mengatakan, “Penelitian ini merupakan inovasi, bukan hanya menyelesaikan persoalan teknik strukstur namun juga persoalan lingkungan,” ungkapnya seperti dalam media kertas online.

Baca Juga : Lagi, UNIFA MoU Peningkatan Kualitas Bersama STIT Bolaang Mongondow

Selanjutnya ia juga berkata, persoalan riset limbah dapat dijadikan sebagai fokus riset yang akan dikembangkan oleh Unifa.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda