HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Program yang ditawarkan bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Azhar Arsyad (DiA) dinilai sekedar janji yang tidak akan terlaksana dengan baik.
Bahkan disebut akan berakhir sama seperti program-program yang dibuat Danny saat menjabat Walikota Makassar.
Beberapa program yang ditawarkan DiA menyongsong Pilgub Sulsel 2024, seperti internet Gratis di setiap desa, satu komoditi unggulan satu desa, serta ingin menggagas desa Sombere dan Smart seperti yang diterapkan di Kota Makassar.
Warga Makassar yang juga mantan aktivis mahasiswa, Ichi Indrawan mengatakan, program-program yang ditawarkan DiA itu mungkin terkesan luar biasa. Hanya saja, ia khawatir pelaksanaannya akan sama seperti ketika Danny menjababat walikota.
“Dimana Kak Danny punya program wah, tapi tidak terlaksana, bahkan gagal. Dan pada akhirnya hanya menjadi sekedar janji-janji saja,” ujar Ichi, dalam rilis yang diterima harian.news, Rabu, 18 Maret 2024.
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Makassar Timur periode 2009-2010 itu menyebut, program-program yang dimaksud gagal dilaksanakan Danny selama menjabat walikota diantaranya, mulai dari program Kanre Rong, Gendang Dua, Ketapang, Pete-pete Smart, hingga lorong wisata yang ternyata tidak bisa menumbuhkan UMKM.
“Padahal semua progran itu disebut untuk menunjang Makassar Smart City atau Kota Cerdas namum gagal. Artinya, itu cuman slogan saja,” sesalnya.
Lebih lanjut dia, jika melihat dengan seksama, sebenarnya masih banyak lagi program Danny yang kemudian bermasalah di tengah jalan. Utamanya terkait infrastruktur.
Sebut saja, TPA Angtang Bintang 5, pembangunan RS Batua yang mangkrak, dan RS Ujung Pandang Baru yang sampai sekarang belum difungsikan.
“Dan saya kira masih banyak lagi. Nah, kalau melihat janji DiA di Pilgub Sulsel, tentu kita tidak mau kalau nantinya berakhir sama dengan semua program gagal selama Kak Danny menjabat walikota Makassar,” cetusnya Direktur Eksekutif Insan Cita Institute.(*)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News