Logo Harian.news

Negeri Tercinta Sedang Kurang Sehat, Saatnya Kita Menjadi Dokter Bagi Kesembuhannya

Editor : Redaksi Minggu, 31 Agustus 2025 10:45
Dokter Wachyudi Muchsin aka dokter Koboi ||Ist
Dokter Wachyudi Muchsin aka dokter Koboi ||Ist

Oleh: Wachyudi Muchsin

HARIAN.NEWS – Delapan puluh tahun lebih Indonesia merdeka. Sang Merah Putih masih gagah berkibar, namun bila kita jujur menatap ke dalam, negeri tercinta ini sedang kurang sehat. Bukan hanya penyakit fisik, melainkan juga penyakit sosial, mental, dan moral yang perlahan menggerogoti sendi kehidupan bangsa.

Kesehatan rakyat adalah wajah sejati Indonesia. Data terbaru mencatat, 1 dari 4 anak Indonesia masih mengalami stunting prevalensi nasional 19,8 % pada 2024 (sekitar 4,48 juta balita). Angka ini memang turun dari 21,5 % sebelumnya, namun masih jauh dari target 18 % di 2025.

Baca Juga : Dokter Koboi Jemput Hercules di Bandara dan Ajak ke Warkop

Bentuk gizi buruk lain juga mengkhawatirkan: wasting 7,7 %, underweight 17,1 %, serta obesitas yang kian meningkat (12,8 % pada anak usia 5–12 tahun dan 26,7 % pada orang dewasa) akibat pola makan yang tidak seimbang.

Tekanan sosial-ekonomi memperparah kondisi ini. Tingkat Pengangguran Terbuka berada di angka 4,76 % (~7,28 juta orang) rekor terendah sejak 1998, tetapi secara absolut jumlah pengangguran justru bertambah. Sementara itu, kemiskinan ekstrem masih menjerat lebih dari 9 juta jiwa. Seolah tubuh bangsa tergopoh-gopoh menghela napas; berdiri, namun kerap goyah.

Kini, demonstrasi besar menambah “demam” moral nasional. Protes marak dipicu isu tunjangan tinggi anggota DPR, kenaikan harga-harga, dan rasa ketidakadilan. Dalam salah satu bentrokan, seorang pengemudi ojek online tewas tertabrak mobil Brimob kejadian yang menyalakan kemarahan publik dan memicu gelombang aksi di Jakarta, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, dan kota-kota lain. Gedung DPRD dibakar, transportasi lumpuh, sekolah diliburkan, pusat perbelanjaan ditutup.

Baca Juga : Dokter Yudi Pembicara di Malaysia, Bahas Manfaat Kolostrum Untuk Kesehatan

Dampak nyata dari jiwa bangsa yang sedang gundah. Guncangan ini juga terasa di pasar keuangan: IHSG sempat anjlok 2–4 %, sementara rupiah melemah nyaris 1 %. Bank Indonesia dan otoritas bursa pun turun tangan menjaga stabilitas.

Lebih dari sekadar fisik, jiwa bangsa ini rapuh. Perpecahan, korupsi, dan ketidakadilan mengikis semangat gotong royong. Bung Hatta pernah berpesan: “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tetapi akan bercahaya karena lilin di desa.” Pesan itu mengingatkan kita bahwa kesehatan bangsa tidak ditentukan oleh pusat kekuasaan saja, melainkan oleh hati rakyat yang sederhana namun menyala.

Namun, tubuh yang sakit masih bisa sembuh. Indonesia dibangun dengan doa, pengorbanan, dan cinta. Persatuan adalah obat, gotong royong adalah vitamin, dan kasih sayang adalah imun kolektif yang paling kokoh.

Baca Juga : Musin Pancaroba, Ini Pesan Penting Dokter “Koboi”

Kita pernah melalui krisis, pernah terpuruk, dan selalu mampu bangkit kembali. Daya sembuh memang sudah tertanam dalam DNA bangsa ini.

Setiap kita adalah “dokter kecil” bagi negeri. Dengan kejujuran, kepedulian, kesederhanaan, dan iman, kita ikut menyembuhkan luka moral nasional. Pemerintah, akademisi, pengusaha, tokoh agama, hingga masyarakat biasa semua punya andil. Kita tidak boleh hanya jadi penonton. Tindakan kecil, kebaikan nyata, dan doa tulus adalah energi pemulih yang nyata.

Negeri tercinta memang sedang kurang sehat. Namun sebagaimana tubuh yang sakit bisa bangkit, bangsa ini pun pasti bisa pulih. Merdeka sejati bukan hanya soal lepas dari penjajahan, melainkan juga tumbuh sehat lahir dan batin. Sehat tubuh, sehat jiwa, sehat bangsa. Mari kita rawat Indonesia dengan cinta, agar kembali bugar dan berjalan mantap menuju Indonesia Emas 2045.

Baca Juga : Hasil Penjualan Buku “Catatan Covid-19 Dokter Koboi” Disumbangkan

“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kesembuhan bagi negeri ini, menyehatkan tubuh rakyatnya, dan meneguhkan jiwa bangsa agar tetap kuat hingga akhir zaman.”

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda