Logo Harian.news

Pakar: Makassar Butuh Transportasi Terintegrasi untuk Atasi Kemacetan

Editor : Redaksi Jumat, 21 Maret 2025 08:56
Prof. Sakti dalam rapat koordinasi transportasi di Balai Kota, Foto: Dok Humas Pemkot Makassar.
Prof. Sakti dalam rapat koordinasi transportasi di Balai Kota, Foto: Dok Humas Pemkot Makassar.

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Makassar menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan transportasi seiring dengan pertumbuhan kendaraan dan meningkatnya mobilitas penduduk.

Pakar transportasi Prof. Ir. Sakti Adji Adisasmita menekankan pentingnya sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan multimoda untuk mengatasi permasalahan ini.

“Dengan lebih dari 2 juta orang beraktivitas di Makassar setiap hari dan pertumbuhan kendaraan mencapai 6–7% per tahun, kemacetan akan semakin sulit dikendalikan tanpa perencanaan yang matang,” ujar Prof. Sakti dalam rapat koordinasi transportasi di Balai Kota, Kamis (20/3/2025).

Baca Juga : Mulia Sportival 2025 Siap Meriahkan HUT Kota Makassar 418

Menurutnya, Makassar sedang bergerak menuju status kota megapolitan, sehingga perlu strategi jangka panjang yang mencakup berbagai aspek.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pelebaran jalan atau pembangunan flyover. Dibutuhkan sistem transportasi multimoda yang menghubungkan berbagai jenis angkutan agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan,” jelasnya.

Ia mengusulkan masterplan transportasi metropolitan Makassar, yang meliputi perencanaan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Baca Juga : BBPOM di Makassar Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Soppeng Lewat Program “PARENTING KIE”

“Kita harus membangun infrastruktur jalan, terminal, pelabuhan, dan bandara yang terhubung dengan transportasi umum, agar aksesibilitas semakin mudah,” tambahnya.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya penataan jalur pejalan kaki dan sepeda serta pengembangan kawasan transit untuk mendukung pergerakan yang lebih efisien.

“Banyak kota besar sudah menerapkan konsep ini, dan Makassar perlu mengikuti agar masyarakat bisa bergerak lebih nyaman tanpa selalu bergantung pada kendaraan pribadi,” ujarnya.

Baca Juga : Poltekpar Makassar Gelar Konferensi Internasional Bahas Pariwisata Bahari Berkelanjutan

Dalam paparannya, Prof. Sakti juga menekankan urgensi penerapan konsep eco-transport untuk mengurangi polusi udara dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

“Kita harus mendorong penggunaan kendaraan listrik, transportasi umum yang lebih efisien, serta pengurangan kendaraan pribadi di jalan utama,” katanya.

Namun, ia mengingatkan bahwa kebijakan ini tidak bisa diterapkan secara instan.

Baca Juga : Bank Sampah hingga Sumur Bor, Aspirasi Warga Jadi Prioritas Dewan Makassar

“Diperlukan regulasi yang mendukung, termasuk insentif bagi kendaraan ramah lingkungan dan pembatasan penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil di area tertentu,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pembiayaan dan regulasi yang kuat dalam implementasi sistem transportasi baru.

“Pemerintah harus memastikan bahwa ada investasi berkelanjutan, baik dari sektor publik maupun swasta, agar rencana ini tidak hanya berhenti di atas kertas,” tambahnya.

Menurut Prof. Sakti, perbaikan sistem transportasi di Makassar bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan masyarakat dan dunia usaha.

“Kita butuh dukungan penuh dari semua pihak. Tanpa kesadaran dan partisipasi masyarakat, kebijakan transportasi yang baik pun tidak akan berjalan efektif,” ujarnya.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, ia berharap Makassar dapat segera bertransformasi menjadi kota dengan sistem transportasi yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.

“Perubahan ini bukan hanya untuk mengurai kemacetan, tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Makassar secara keseluruhan,” pungkasnya.

PENULIS NURSINTA

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda