Logo Harian.news

PHK dan Polusi: Dua Luka dari Tambang PT Huadi

Pasar Sore Ngobr(a)ol Indonesia Darurat Tambang di Rumah Buku

Editor : Andi Awal Tjoheng Selasa, 22 Juli 2025 03:46
Poster Diskusi || doc_rumahbuku
Poster Diskusi || doc_rumahbuku

HARIAN.NEWS, KEDIRI – Sabtu, 19 Juli 2025 mengantarkan kawan Rumah Buku untuk mengobr(a)ol tentang Indonesia Darurat Tambang. Menelusuri jejak digital tumbuh kembangnya tambang di Indonesia. Tak terkecuali PT HUADI yang ada di Bantaeng.

Seminggu yang lalu pada Malam Bercerita kami telah mengobrolkan bagaimana kerja tambang. Melihat dari kacamata perempuan. Menyoal tentang seorang buruh yang kena PHK. Berbuntut pada limbah keserakahan penguasa dan pemilik modal. Daerah yang awalnya hijau berubah jadi gersang dengan hadirnya tambang dan itu bisa dilihat pada beberapa daerah yang terdapat tambang.

Kajian tambang mengisahkan pilu. Pencemaran lingkungan dan darurat polusi mengakibatkan kematian ruang hidup. Penduduk sekitar tambang hanya mendapatkan limbah tanpa solusi. Kerakusan manusia menjadi salah satu perangkat yang digunakan untuk membuat masyarakat sekitar menghamba pada seutas janji.

Baca Juga : Diduga Tak Kantongi Izin, Penimbunan Lahan Proyek Perumahan di Sinjai Tuai Sorotan

Melisa menuturkan bahasa sederhana dengan tambang yang telah mengobralkan dirinya sebagai ruang pendapatan untuk hidup di atas penderitaan.

*Perempuan di sini berperan penting untuk menentukan peranan tambang. Kebutuhan air bersih untuk menyambung hidup sebagai perempuan adalah kepastian ruang hidup untuk menghidupi. Mengalirkan dan menyalakan kompor agar dapur tetap berasap, tetapi bukan asap tambang,” tuturnya dengan penuh rasa geram.

Rizal salah satu orang yang berlatar belakang Bantaeng memberikan informasi tentang PT HUADI. Menyisir wacana maritim yang tak tersampaikan melalui digital. Orang-orang atau para buruh sedang menutup akses tambang dan itu sudah berjalan hingga semuanya menuai titik terang.

Baca Juga : Pemuda Sinjai Nyatakan Menolak Rencana Tambang Emas

“Tak terbayangkan jika ruang hidup masyarakat Bantaeng dibarter dengan kehampaan. PT HUADI dapat untungnya sedangkan masyarakat dapat susahnya,*ucap Rizal disela obrol(a)on berlangsung di Lapangan Tulungrejo, Pare, Kediri, Jawa Timur.

Saat ini yang perlu dilihat adalah bagaimana cara kerja tambang. Apakah tambang menguntungkan atau mementingkan. Faktanya PT. HUADI telah membuat satu penampilan darurat tambang.

Bisa teman-teman lihat dan bayangkan saat melewati ruas jalan poros daerah tambang PT HUADI.

Baca Juga : Blokade Buruh KIBA Picu Ketegangan Baru, PT. Huadi Diduga Langgar Kesepakatan

“Bagaimana polusi dan ruang hidup itu mulai menipis. Kedepannya kami berharap informasi lebih baik dari tambang-tambang yang ada. Berharap tak ada lagi PHK sepihak dan kecelakaan kerja yang ditutupi dengan dalih kepentingan,”tutup Sakkir. ***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]
Penulis : SAKKIR (KOMUNITAS RUMAH BUKU)

Follow Social Media Kami

KomentarAnda