Logo Harian.news

Perseteruan Politik Gerus Solidaritas Warganet dalam Peristiwa Kebakaran Plumpang

Editor : Redaksi Selasa, 14 Maret 2023 10:03
Perseteruan Politik Gerus Solidaritas Warganet dalam Peristiwa Kebakaran Plumpang

JAKARTA, HARIAN.NEWS – Perseteruan politik menggerus solidaritas warganet dalam menanggapi peristiwa kebakaran Depo Plumpang, Jakarta Utara pada 3 Maret 2023.

Antusiasme warganet dalam menyebarkan informasi terkini dan memberikan bantuan kepada korban kebakaran beralih menjadi pencarian ‘kambing hitam’ politik untuk mencari siapa sosok yang bertanggung jawab di balik peristiwa kebakaran ini.

Temuan ini merupakan hasil riset terbaru Respublica Institute terkait percakapan-percakapan populer warganet di media sosial Twitter. Riset ini dilakukan pada 3-6 Maret 2023 dengan menganalisis konten yang terdapat dalam 6 kata kunci yang muncul dalam daftar _trending topic_, yaitu ‘Pertamina’, ‘Plumpang’, ‘Innalillahi’, ‘Ahok’, dan ‘Tanah Merah’, dan ‘Jakarta Utara’.

Baca Juga : Ancang-ancang, Dinas Pertanahan Bakal Tertibkan 40 Lapak Liar di Kota Makassar

“Penelitian ini menemukan 6 kata kunci dengan rata-rata peringkat tertinggi ke-2, durasi _trending topic_ 111 jam, peringkat harian ke-29—peringkat harian tertinggi rata-rata adalah ke-7, dan total waktu trending topic mencapai 48,5 jam dalam 4 hari, kata peneliti Respublica Institute Teguh V. Andrew pada Selasa (14/3).

Peristiwa dan Aktor Populer

Berdasarkan analisis terhadap keenam kata kunci, penelitian Respublica Institute juga menemukan peristiwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang menjadi atensi perbincangan warganet melalui kata kunci Plumpang, Pertamina, Innalillahi, dan Jakarta Utara. Adapun percakapan ini terjadi pada 3-4 Maret 2023, dengan total volume percakapan mencapai 173243 (58 %).

Baca Juga : Masuk Kawasan Berbahaya, 46 Bangunan Samping Depo Pertamina Jalan Sabutung Ditertibkan

Peristiwa kedua yang menjadi pusat atensi percakapan warganet adalah diskusi tentang siapa yang menjadi “kambing hitam” kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Peristiwa ini menjadi pusat atensi percakapan karena didukung oleh kata kunci Pertamina, Ahok, dan Tanah Merah yang terjadi pada 4-5 Maret 2023, dengan total percakapan mencapai 76584 twit (26 %).

Peristiwa ketiga terkait yang menjadi atensi percakapan populer warganet adalah rencana pemindahan lokasi Plumpang pasca kebakaran. Peristiwa ini menjadi atensi percakapan karena mendapat dukungan dari kata kunci Pertamina pada 6 Maret 2023 dengan total volume percakapan mencapai 48733 (16 %).

Sejumlah aktor, yang terdiri atas tokoh politik dan pejabat publik juga menjadi atensi percakapan populer warganet. Aktor pertama yang menjadi pusat percakapan warganet adalah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Aktor ini menjadi pusat atensi percakapan karena mendapat dukungan dari kata kunci Plumpang, Innalillahi, Jakarta Utara, dan Pertamina. Seluruh kata kunci ini dipercakapkan pada 3-4 Maret 2023 dan menghasilkan volume percakapan sebesar 173243 twit (44 %).

Baca Juga : Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Aktor kedua dan yang paling banyak mendapatkan atensi percakapan dari warganet adalah Tokoh Politik dan Pejabat Publik. Aktor ini mendapat dukungan dari kata kunci Tanah Merah, Pertamina, dan Ahok. Kata kunci ini menjadi percakapan populer warganet pada 4-6 Maret 2023 dan menghasilkan volume percakapan sebesar 221976 twit (58 persen). Beberapa nama yang muncul di antaranya, Ahok, Anies Baswedan, Joko Widodo, dan Erick Thohir.

Perseteruan Politik Warganet

Percakapan populer warganet tentang muncul pertama kali pada 3 Maret 2023 malam. Pada mulanya, konteks percakapan ini adalah solidaritas sosial warganet terhadap korban peristiwa kebakaran. Melalui kata kunci, ‘Plumpang’, ‘Innalillahi’, dan ‘Jakarta Utara’, warganet menyebarkan informasi langsung dari tempat kejadian tentang perkembangan terkini peristiwa kebakaran.

Riset Respublica Institute memperlihatkan informasi yang dibagikan warganet di antaranya terkait foto kobaran api kebakaran, situasi di sekitar lokasi kebakaran, dan warga yang berupaya menyelamatkan diri. Warganet juga memberikan bantuan dengan menginformasikan korban kebakaran yang terpisah dengan sanak-keluarga, memperbarui jumlah korban kebakaran, dan membuka donasi untuk korban kebakaran.

Peralihan konteks percakapan dari solidaritas sosial ke perseteruan politik warganet mulai terjadi pada 4 Maret 2023. Penandanya adalah kemunculan kata kunci ‘Tanah Merah’ yang diperkuat oleh kata kunci ‘Pertamina’ dan ‘Ahok’ pada 5 dan Maret 2023. Sejak saat itu warganet berupaya mencari ‘kambing hitam’ di balik peristiwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.

Pangkal perseteruan politik ini adalah pembelahan dukungan antara pihak yang pro terhadap Pertamina dan yang pro terhadap warga. Pihak yang pro Pertamina menyebut peristiwa kebakaran adalah lahan milik negara yang seharusnya bebas dari pemukiman warga. Pihak yang pro warga menyalahkan Pertamina karena melanggar standar keselamatan kerja yang berujung pada kebakaran.

Perseteruan politik warganet ini juga menyebut nama sejumlah politisi dan pejabat publik yang dituding sebagai ‘kambing hitam’ di balik peristiwa kebakaran ini. Pihak yang mendukung Pertamina, misalnya, menyalahkan sosok mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Pasalnya, sebagai gubernur, ia menerbitkan IMB bagi warga yang bermukim di sekitar lokasi kebakaran.

“Tujuan dari kebijakan ini, menurut warganet, sekadar memenuhi janji kampanye. Tapi mengabaikan keselamatan warga yang bermukim di sekitar Depo Pertamina Plumpang,” kata Teguh dalam riset bertajuk _Dari Solidaritas Sosial ke Perseteruan Politik Warganet : Tren Percakapan Populer Twitter tentang Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.

Pihak yang pro Pertamina juga menyebut nama mantan Gubernur DKI Jakarta yang lain, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sosok yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina ini jauh-jauh hari telah memerintahkan warga untuk pindah karena terdapat risiko terjadi kebakaran di Depo Pertamina Plumpang yang berpotensi membahayakan warga sekitar.

Sementara, pihak yang pro terhadap warga beralasan kebijakan yang dilakukan Anies Baswedan merupakan kelanjutan dari kebijakan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Joko Widodo. Pihak yang pro warga menyebut Joko Widodo terlebih dahulu menerbitkan KTP bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi kebakaran. Kebijakan ini yang menjadi dasar Anies untuk kemudian menerbitkan IMB.

Pihak yang pro warga juga menyalahkan Ahok sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap peristiwa kebakaran ini. Pasalnya, sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok dianggap lalai memberikan pengawasan yang berujung pada terjadinya peristiwa kebakaran yang merugikan warga. Apalagi peristiwa kebakaran semacam ini terjadi berulang kali di sejumlah Depo Pertamina.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda