HARIAN.NEWS, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memiliki peran dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, Airlangga tak menjelaskan secara rinci apa peran Jokowi di pemerintahan lima tahun ke depan.
“Tentu (Jokowi) akan ada perannya. Tapi kita tunggu,” kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari liputan6, Selasa (27/2/2024).
Dia enggan menanggapi soal adanya pandangan bahwa Jokowi terlalu cawe-cawe atau ikut campur di pemerintahan Prabowo. Sementara terkait program makan siang gratis yang dibahas Jokowi dalam sidang kabinet, Airlangga menyebut hal itu untuk amplop anggaran 2025.
Baca Juga : Klaim Lihat Langsung Ijazah Jokowi di Solo, Budi Arie: Asli
“Amplop anggaran kan harus dibaca detailnya lagi,” ujar Airlangga Hartarto.
Seperti diketahui, masa jabatan Jokowi sebagai presiden akan berakhir pada Oktober 2024, dan pemerintahannya akan digantikan oleh capres-cawapres terpilih pemenang pilpres 2024.
Untuk saat ini, capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran, masih unggul telak berdasarkan hasil hitung atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). Perolehan suara Prabowo-Gibran berada di angka 58,84 persen.
Baca Juga : Selamat Hari Santri Nasional 2025
Sebelumnya, Presiden Jokowi membahas sejumlah program capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (26/2/2024). Salah satunya, makan siang gratis yang menjadi program unggulan Prabowo-Gibran.
“Tadi (rapat) membahas program-program Pak Prabowo, termasuk di dalamnya adalah makan siang (gratis) tahap awal,” kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia seusai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/2/2024).
Dia menilai tak perlu ada tim transisi untuk memuluskan program Prabowo-Gibran. Pasalnya, Prabowo-Gibran akan melanjutkan program-program pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Baca Juga : Jokowi Hadir di Dies Natalis, Rektor UGM: Kebanggaan Fakultas
“Kalau pemerintahan sekarang berkelanjutan. Apanya yang mau ditransisi? Jadi yang ada itu pemantapan melanjutkan yang sudah bagus. Yang belum bagus kita lakukan perbaikan, dalam rangka melengkapi visi misi Prabowo-Gibran,” jelas Bahlil.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
