Logo Harian.news

Program Listrik PLN Masuk Sawah Buat Petani Sulsel Untung

Editor : Redaksi Minggu, 19 Januari 2025 12:47
General Manager PT PLN (Persero) UID Sulselrabar, Budiono beserta Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Widiastuti dalam kunjungannya ke sawah di Desa Kampili, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel.
General Manager PT PLN (Persero) UID Sulselrabar, Budiono beserta Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Widiastuti dalam kunjungannya ke sawah di Desa Kampili, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel.

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Agriculture terbukti mampu meningkatkan produksi sampai tiga kali lipat di Desa Kampili, Kelurahan Parangbanoa, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono menjelaskan PLN berkomitmen untuk mendukung para pengusaha di bidang agriculture, seperti peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.

“PLN hadir untuk mendorong pendapatan dan produktivitas petani melalui program Electrifying Agriculture. Penghematan dan peningkatan produktivitas para pelaku usaha sudah nyata dirasakan, kami mengajak para pelaku usaha di bidang agriculture untuk turut menggunakan listrik,” pungkas Budiono.

Baca Juga : Stimulus Listrik 50 Persen, Pelanggan PLN Nikmati Keringanan Tagihan

Budiono merinci, sampai dengan Desember 2024 total pelanggan Electrifying Agriculture di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat adalah sebanyak 3.820 pelanggan dengan total daya terpasang untuk sebesar 191.618 kiloVolt Ampere (kVA).

Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Widiastuti dalam kunjungannya ke Desa Kampili, Kelurahan Parangbanoa, Kabupaten Gowa Sulsel, menyampaikan program ketahanan pangan pemerintah membutuhkan dukungan berbagai pihak salah satunya PLN.

“Peranan PLN sangat penting dalam memastikan listrik hadir bagi para petani dan memberikan dampak positif serta keekonomian dalam penggunaannya,” kata Widiastuti.

Baca Juga : Anggota Dewan Tinjau Dampak Banjir di Wajo, Petani Harap Solusi Konkret

Ketua Kelompok Tani Makmur Desa Kampili, Syahruddin (37), mengatakan selain dapat meningkatkan intensitas panen, biaya operasional juga lebih hemat 85% sejak menggunakan listrik.

Syahruddin menjelaskan, listrik dengan daya terpasang 66 kiloVolt Ampere (kVA) menjadi sumber energi untuk mengoperasikan pompa listrik yang mengaliri sawah seluas 200 Hektar di ketiga desa tersebut.

“Sebelumnya masyarakat hanya mampu memanen satu kali saja per tahun dan setelah menggunakan pompa listrik masyarakat mampu memaksimalkan kemampuan panen hingga tiga kali dalam satu tahun,” ujar Syahruddin.

Baca Juga : PLN UID Sulselrabar Gaungkan Kesadaran K3

Ia mencatat, sebelum menggunakan listrik, dalam satu kali siklus panen para petani menghabiskan total Rp 360 juta untuk membeli gas LPG, sedangkan saat menggunakan listrik PLN para petani hanya mengeluarkan biaya Rp 51 juta per panen.

“Artinya terdapat penghematan biaya operasional untuk menjalankan mesin pompa air adalah sebesar Rp 309 juta atau 85,8% dalam satu kali panen,” tutur Syahruddin.

Penulis: Nursinta 

Baca Juga : Ketika Listrik Wujudkan Impian Para Petani di Ladang Kampili

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news

Follow Social Media Kami

KomentarAnda