HARIAN.NEWS, MAKKAH – Selepas Isya pada Rabu (13/5) malam Waktu Arab Saudi (WAS) atau Kamis (14/5/2025) dini hari waktu Indonesia, petugas pengelola Masjidil Haram nampak sibuk melilit Ka’bah (kiblat umat Islam) dengan kain putih.
Pelilitan kain putih ini, dimulai dengan menggulung atau mengangkat kiswah (kain hitam penutup Ka’bah) dan melapisinya dengan kain putih. Bukan tak direncanakan, ternyata ini meupakan tradisi yang menandakan dimulainya musim haji 2025.
Pengelola Dua Masjid Suci (Al Haramain) menjelaskan, pengangkatan kiswah dimulai dengan mengangkat bagian bawah semua sisi kiswah sepanjang 3 meter dan menutupi bagian yang terangkat dengan kain katun putih.
Baca Juga : Madinah Terlalu Indah untuk Ditinggalkan, dan Baitullah Terlalu Mulia untuk Tidak Dirindukan
Dikutip dari laman kumparan, proses pelilitan ka’bah yang dilakukan tiap tahunnya ini tak sederhana. Namun harus dikerjakan tenaga terlatih.
Prosesnya dimulai dengan membuka ikatan yang kuat, lalu mengangkat dan menggulung bagian bawah kiswah termasuk memisahkan sudut-sudut jahitan, lalu memasang kain putih pada ketinggian 3 meter dan memasang kembali emblem-emblem kiswah.
Tujuan pengangkatan kain kiswah ini agar kiswah tidak rusak menyusul mulai banyaknya jemaah haji yang berdatangan ke Masjidil Haram, Makkah.
Baca Juga : 10 Tradisi Unik Ramadan di Dunia, Mana yang Paling Seru?
Dengan penggulungan/pengangkatan kiswah ini, maka jemaah haji yang semula menyentuh kiswah Ka’bah yang terbuat dari kain sutra nan halus, kini langsung memegang struktur batu Ka’bah.
Kiswah yang diangkat akan diturunkan seperti sediakala setelah musim haji 2025 selesai. Nantinya, kiswah akan diganti dengan yang baru pada Muharam 1447 H, bulan pertama dalam kalender Islam (hijriah).
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
