HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Angka pelaku judi online di Indonesia kian tinggi, Bareskrim Polri sebagai bagian dari satuan tugas (satgas) Pemberantasan judi online telah mengungkap ratusan kasus dan ratusan tersangka.
“(Dalam periode) 23 April sampai 17 Juni 2024, Bareskrim Polri mengungkap kasus Judi online sebanyak 318 kasus, dan menangkap 464 tersangka,” kata Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2024) lalu.
Meski belum ada rilis data tindak pidana perjudian daring (judi online) di Kota Makassar, Camat seluruh Kota Makassar mulai ramai-ramai memberikan pernyataan akan menindak dengan tegas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan yang kedapatan main judi online.
Baca Juga : ASN Pangkep Adu Kreativitas dalam Lomba Inovasi Daerah 2025
Camat Ujung Tanah, Amanda Syahwaldi mengatakan, Ia tidak akan segan-segan memberhentikan jajaran pemerintah kecamatan, jika kedapatan terjerat judi online (judol).
“Kami lebih keras kepada jajaran pemerintah kecamatan ujung tanah ini. Kita sampaikan ASN atau laskar pelangi yang bermain judi online, kemudian bermasalah pada keuangan, apa lagi kalau sampai ketahuan memiliki masalah keuangan gara-gara judi online, langsung Saya berhentikan,” katanya, Kamis (27/6/2024).
Pernyataan tersebut kemudian diaminkan oleh Camat Panakkukang M Ari Fadli, Ia mejelaskan bahwa aparatur sipil negara (ASN) harus memberikan contoh kepada masyarakat, dan tidak terlibat dalam kegiatan negatif salah satunya judi online. Apalagi merusak hingga rana pribadinya.
“Kita sampaikan kelurahan dan jajaran kelurahan untuk menghimbau RT/RW, pokoknya internalnya dulu mulai dari lurah jajarannya untuk memberi contoh tidak bermain judi online,” tegasnya.
Sementara, Camat Wajo Nimrod Sembe mengatakan perilaku judi online sebenarnya datang dari kepribadian masing-masing orang, dan selalu berdampak pada hal negatif.
“Intinya judi online kembali ke pribadi masing-masing, karena sudah banyak contoh korban dari judi online rumah tangga rusak ,pekerjaan rusak dan lebih banyak negatifnya,” lanjut Amanda.
Baca Juga : Peringat HPS 2025, Munafri Ajak Pemuda Bersatu untuk Indonesia Emas
Katanya, cara menghindar dari judi online adalah tidak menjadi pelaku.
“Kita bisa menolak, itu tergantung diri kita dan asalkan ASN di Pemkot Makassar juga tidak menjadi salah satu dari pelaku,” katanya.
Katanya, risiko terbesar korban judol adalah bisa menghancurkan rumah tangga hingga kehilangan nyawa.
Baca Juga : Hadiri Maulid Akbar di Majelis Darut Taubah, Munafri Ajak Jamaah Perkuat Ukhuwah dan Toleransi
Kecamatan kerap melakukan giat positif dan melakukan pendekatan pada warga, terutama kaum pemuda, sehingga memiliki kesibukan agar terhindar dari judol.
Ia mencontohkan, kegiatan yang digelar saat ini, yaitu utara fast dimana warga, baik anak kecil hingga orang dewasa dapat menikmati hiburan.
“Jadi mereka kalau ada kegiatan hiburan atau kegiatan seperti utara fast ini kan anak-anak mudah ada kegiatan, bisa jadi tukang parkir, UMKM bisa berjualan. Intinya kita hidupkan roda ekonomi di kecamatan Ujung Tanah dulu,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Tamalanrea Emil Yudianto Tadjuddin juga mengimbau kepada warga untuk dapat melaporkan ke pihak Kecamatan atau kepolisian jika terdapat korban judol atau ada agen-agen yang mengfasilitasi judol tersebut.
“Kalau pun ada peredaran yang terkait judi online yang fasilitasi uang online, itu bisa dilaporkan di linmas atau babinsa setempat untuk ditindaki, Kita sip tanggani dengan tegas.” pungkasnya.
PENULIS: NURSINTA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
