MAMASA, HARIANEWS.COM – Puluhan rumah warga di Pemukiman Transmigrasi (UPT) Rano, yang berada di Desa Mehalaan Barat, Kecamatan Mehalaan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), terkesan ditelantarkan.
Bahkan, kata warga, sebagian penghuninya sudah pulang ke kampung asal. Sebelumnya, Dinas Transmigrasi Mamasa melakukan pendaratan warga transmigrasi sebanyak tiga kali, yakni tahun 2016, 2017 dan 2018.
Pendaratan pertama di tahun 2016 sebanyak 100 kepala keluarga (KK), terdiri dari penduduk lokal 50 KK dan penduduk asal luar pulau Sulawesi sebanyak 50 KK.
Baca Juga : Komunitas Toraja – Mamasa di Pinrang Labuhkan Dukungan ke DIA
Selanjutnya, pendaratan kedua sebanyak 75 KK, pendaratan ketiga sebanyak 40 KK.
Hari ini, Dinas Transmigrasi kembali melakukan pendaratan warga sebanyak 35 KK.
Setelah beberapa tahun berjalan, warga yang didatangkan dari luar daerah, mulai kembali ke daerah asalnya.
Baca Juga : Hadiri Rakor RPJMN di Makassar, Menteri Desa PDTT Cak Halim Bahas Transmigrasi Modern Berbasis Skill
Hingga kini, warga yang didatangkan dari luar daerah hanya tersisa 21 KK.
“Sudah banyak yang pulang, yang menetap di sini hanya 21 KK,” ungkap Imade, warga transmigrasi yang masih bertahan sejak tahun 2016, kepada wartawan, Minggu (21/8/2022) kemarin.
Imade membeberkan, warga luar Sulawesi yang hingga saat ini bertahan, yakni dari Jawa Timur 7 KK, Jawa Barat 5 KK, Bali 9 KK.
Baca Juga : Wanita Muda Asal Mamasa, Sulbar Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri
Menurut Imade, warga yang pulang kampung, hanya bertahan beberapa bulan saja, lalu meninggalkan transmigrasi.
Karenanya, sebagian besar rumah warga transmigrasi mengalami kekosongan sejak beberapa tahun terakhir.
Akibat ditinggal penghuninya, sebagian rumah warga mengalami kerusakan.
Baca Juga : Hujan Akibatkan Longsor di Desa Orobua, Gilingan Padi Warga Ikut Tertimbun
Dari pantauan awak media, salah satu rumah pada UPT Rano, terpantau nyaris roboh.
Dindingnya sudah mulai lapuk, dan sebagian sudah terbongkar.
Menurut Imade, rumah itu milik warga pendaratan kedua.
Jika disebut bahwa warga luar daerah hanya bertahan 21 KK, maka berbeda yang disampaikan Ibrahim, Kepala Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar, Akmal Malik.
Pada kunjungan Pj Gubernur Sulbar, Ibrahim mengatakan bahwa saat ini warga transmigrasi UPT Rano, tercatat sebanyak 250 KK. **
Baca berita lainnya Harian.news di Google News