HARIANEWS.COM – Sejumlah tokoh Luar Pulau Jawa dinilai layak mendampingi Capres asal Pulau Jawa yang saat ini ramai diperbincangkan.
Setidaknya lebih dari 10 Tokoh yang menjadi perhatian Poros Luar Pulau Jawa Bersatu (Poros LPJB). Dua diantaranya adalah Edy Rahmayadi yang saat ini menjabat Gubernur Sumatera Utara dan Tito Karnavian yang saat ini menjabat sebagai Mendagri.
Edy dan Tito mencuri perhatian kelompok yang getol dengan agenda politik representasi Jawa-Luar Jawa yang dinilai layak menjadi RI 2 dalam perhelatan Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga : SSI Rilis Survei Pilkada Lutim: Budiman – Akbar Leluasa Teratas
“Kedua tokoh itu memiliki kapasitas yang setara dengan tokoh luar Jawa lainnya seperti Erik Tohir, Rahmat Gobel, Sandiaga Uno, Zulkifli Hasan, Sri Mulyani, Tuan Guru Bajang, Andi Amran Sulaiman, Syahrul Yasin Limpo dan beberapa tokoh lagi yang sedang digodok Presidium dan Dewan Kerja Nasional (DKN) Poros LPJB untuk didorong RI 2 bersanding dengan salah seorang putra terbaik asal Pulau Jawa untuk Indonesia 2024,” ujar H. Andi Jamaro Dulung selaku Ketua Presidium Poros LPJB dalam rilisnya.
Andi Jamaro Dulung melalui Siaran Pers Presidium Poros LPJB, menegaskan bahwa kapasitas tokoh Luar Pulau Jawa tak boleh diabaikan apalagi diremehkan. Sebab sejatinya Indonesia terbangun dari representasi kekuatan itu.
Andi Jamaro yang didampingi Ketua Dewan Kerja Nasional (DKN) Poros LPJB, Hikma Ma’ruf Asli Bhakti mengungkapkan bahwa Tokoh seperti Tito dan Edy adalah sosok pekerja keras dan mampu memperlihatkan kapasitas kepemimpinannya dalam memimpin.
Dikatakan Tokoh asal Sulawesi Selatan ini, pihaknya berkepentingan mendorong representasi kekuatan luar Pulau Jawa untuk maju bertarung untuk menjaga keutuhan bangsa yang mulai tergerus akibat menguatnya rezim elektoral yang lebih berpatokan pada popularitas tokoh tanpa menghitung aspek keterwakilan yang representatif kebangsaan.
Baca Juga : Survei OJK, 95 Bank di Indonesia Tetap Tumbuh Positif di Triwulan II-2024
Sejumlah fakta dibeberkan Mantan Ketua PB NU era Hasyim Muzadi itu yang menunjukkan bahwa politik Indonesia memang tak akan lepas dari representasi kekuatan yang tumbuh dan terbangun sejak awal gagasannya sebagai sebuah bangsa.
“Kebhinekaan adalah kodrat hakiki yang mestinya tumbuh dalam segala hal ditengah kehidupan berbangsa, termasuk dalam membangun kekuasaan politik,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DKN Poros LPJB, yang akrab disapa Ma’ruf mengatakan apa yang disampaikan Andi Jamaro Dulung adalah mewakili kegelisahan banyak tokoh Luar Pulau Jawa yang merasa terabaikan dengan bangunan dan setingan politik saat ini.
Baca Juga : Berbekal Modal di Pileg, Najmuddin Maju Bertarung di Makassar
Tak heran kata dia, sejumlah tokoh lintas daerah di Jakarta berembug menyatukan pikiran agar para elit politik pemilik Partai tak mengungkung Demokrasi secara tertutup dengan berbagai cara-cara yang tidak fair, termasuk dengan instrumen Presidential Threshold 20 %.
Ma’ruf mengungkapkan, Presidium dan DKN Poros LPJB sedang berusaha mengkonsolidasikan kekuatan untuk mendobrak benteng rezim elektoral yang dinilai mengamputasi hak politik Tokoh-Tokoh luar pulau Jawa untuk muncul.
“Pada saat yang sama kami mendalami dan mengkaji keberadaan sejumlah tokoh nasional asal luar Pulau Jawa untuk bisa dimunculkan sebagai kekuatan representatif luar Pulau Jawa yang saat ini terbagi dalam 28 provinsi,” cetusnya.
Baca Juga : Mahfud MD, Cawapres, dan Menkopolhukam
Sejauh ini katanya lagi, DKN Poros LPJB telah membentuk jaringan Dewan Kerja Provinsi di 28 Provinsi di Luar Pulau Jawa dengan agenda utama konsolidasi politik representatif Jawa-Luar Jawa dalam perhelatan Pilpres 2024 mendatang. **
Baca berita lainnya Harian.news di Google News