Logo Harian.news

Sekolah Rakyat akan Rekrut Guru ASN Jadi Tenaga Pengajar

Editor : Rasdianah Senin, 17 Maret 2025 21:57
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Foto: ist
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Foto: ist

HARIAN,NEWS, JAKARTA – Kementerian Sosial saat ini tengah menggenjot persiapan Sekolah Rakyat yang menjadi gagasan Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menargetkan segera membuka seleksi siswa yang akan masuk di Sekolah Rakyat sekitar akhir Maret atau April 2025.

Terkait hal ini, Gus Ipul mengatakan tenaga pengajar yang direkrut untuk Sekolah Rakyat akan berasal dari guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Meskipun akan direkrut untuk program Sekolah Rakyat, guru ASN itu masih harus menjalani tes dan akan ditempatkan sesuai domisili masing-masing.

“ASN yang memenuhi syarat nanti untuk dites kembali yang sudah lulus tes PPG (pendidikan profesi guru). Nanti dites kembali dan penempatan disesuaikan dengan tempat tinggal mereka,” ujar Gus Ipul dalam keterangan resminya dikutip dari Tirto, Senin (17/3/2025).

Baca Juga : ASN Pangkep Adu Kreativitas dalam Lomba Inovasi Daerah 2025

Gus Ipul menambahkan, setelah dinyatakan lulus, seleksi tenaga pengajar kemudian akan mendapatkan pendidikan khusus lagi sebelum mereka mengajar pada Sekolah Rakyat.

Ia mengatakan, perekrutan tenaga pendidik itu akan dipimpin oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014 sekaligus Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Muhammad Nuh.

“Kita juga sudah ada tim dari Kemendikdasmen, dari Dikti juga. Beberapa ahli yang memang diminta mendampingi kita,” kata Gus Ipul.

Baca Juga : Sekolah Rakyat Sulsel Masih Terkendala Fasilitas, Kemenko Polkam Beri Rekomendasi

Terkait mekanisme rekrutmen calon siswa Sekolah Rakyat, Gus Ipul mengatakan ada beberapa tahap yang akan dilalui calon siswa. Salah satunya, kata dia, siswa harus berada di desil 1 atau 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang memiliki kriteria tertentu.

Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jendral PBNU ini juga menyebutkan pada perekrutan calon siswa salah satu syarat yang nanti ada adalah perjanjian orangtuanya yang tidak boleh memutus sekolah, berarti harus mengikuti proses hingga lulus.

“Maka itu harapan kita orangtua bisa melihat kapan pun (melalui adanya asrama Sekolah Rakyat), arahan Presiden itu ya. Jadi orangtuanya bisa menjenguk kapanpun,” ucapnya.

Baca Juga : Sekolah Rakyat Resmi Hadir di Makassar, 150 Siswa Prasejahtera Mulai Belajar 14 Juli

Lebih lanjut, Gus Ipul menuturkan jika mengacu pada perencanaan yang telah dibuat, para siswa yang akan bersekolah di Sekolah Rakyat nantinya akan melalui tahap orientasi terlebih dahulu.

“Misalnya ada tahap namanya matrikulasi untuk memperkenalkan proses belajar-mengajar yang ada di sekolah rakyat itu,” katanya.

Gus Ipul mengungkapkan, hingga saat ini kolaborasi bersama pemerintah daerah juga telah berjalan dengan baik. Bahkan tak sedikit daerah yang telah mengusulkan beberapa lokasi calon Sekolah Rakyat yang akan didirikan.

Baca Juga : Alokasi 2,5 Persen Gaji ASN Gowa Bukti Kongkret Membumikan Kedamaian

“Misalnya Jawa Timur itu hampir seluruh kabupaten/kota sudah mengajukan. Kita tunggu dari beberapa provinsi yang lain juga,” ucap Gus Ipul.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda